Lompat ke isi

Petrus Canisius Mandagi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yang Mulia

Petrus Canisius Mandagi

Uskup Agung Merauke
Keuskupan agung
Merauke
Provinsi gerejawi
Merauke
MetropolisMerauke
Penunjukan11 November 2020
PendahuluNicolaus Adi Seputra, M.S.C.
Imamat
Tahbisan imam
18 Desember 1975[1]
(48 tahun, 335 hari)
Tahbisan uskup
18 September 1994
(30 tahun, 60 hari)
oleh Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C.
Informasi pribadi
Nama lahirPetrus Canisius Mandagi
Lahir27 April 1949 (umur 75)
Indonesia Kamangta, Tombulu, Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia
Kewarganegaraan Indonesia
DenominasiKatolik Roma
KediamanUritetu, Sirimau, Ambon 97124[2]
Jabatan sebelumnya
  • Provinsial MSC Indonesia (1990–1994)
  • Uskup Amboina (1994–2020)
SemboyanNil Nisi Christum (Galatia 2:20)
(Tidak ada apapun selain Kristus)
LambangLambang Petrus Canisius Mandagi

Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (lahir 27 April 1949) adalah Uskup di Keuskupan Agung Merauke pada 11 November 2020.[3] Ia sebelumnya adalah Uskup Amboina yang terpilih pada 10 Juni 1994.

Latar belakang dan pendidikan

Mandagi menjalani pendidikan sekolah dasar di SD Katolik Kamangta sejak tahun 1954 hingga tamat 1960. Setelah lulus, ia meneruskan pendidikan di Seminari Menengah Kakaskasen, Tomohon hingga tahun 1967, dilanjutkan dengan pendidikan filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara hingga tahun 1975.

Karya

Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 18 Desember 1975 di Manado. Setelah tahbisan, ia diangkat menjadi socius sekaligus pembina para calon anggota tarekat MSC di Karanganyar sejak 1976 hingga 1977. Ia kemudian ditugaskan Pastor Paroki Gereja Bunda Hati Kudus, Kemakmuran, Jakarta hingga tahun 1978.

Ia kembali menjalani studi, kali ini di Leuven, Belgia sejak tahun 1978 hingga 1981, dan meraih gelar MA dalam Studi Keagamaan pada tahun 1979 dan Lisensiat dalam Teologi Dogmatik pada tahun 1981. Sekembalinya ke Indonesia, ia ditugaskan menjadi dosen dogmatik di Seminari Tinggi Pineleng hingga tahun 1990. Antara tahun 1981 hingga 1982, ia juga kembali bertugas sebagai socius sekaligus pembina calon imam MSC, dan pada tahun 1982 hingga 1990 ia menjadi superior pembina Skolastikat MSC.

Sejak 1990 hingga 1994, ia menjadi Provinsial Provinsi MSC Indonesia. Pada 10 Juni 1994, Mgr. Mandagi ditunjuk oleh Paus Yohanes Paulus II untuk meneruskan kepemimpinan Mgr. Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. di Keuskupan Amboina. Pada 18 September 1994, Mgr. Sol kemudian menjadi Penahbis Utama baginya, dengan didampingi oleh Uskup Auksilier Amboina bergelar Uskup Tituler Apisa Maius, Mgr. Josephus Tethool, M.S.C. dan Uskup Auksiler Ujung Pandang bergelar Uskup Tituler Amantia, Mgr. Johannes Liku Ada'.[4]

Ia menjalankan kepemimpinan dengan langsung turun ke lapangan dalam menanggapi berbagai masalah yang ada.[5] Ia menaruh juga fokus perhatian pada pendidikan calon imam, serta pendidikan pada umumnya termasuk juga pendidikan umat. Selian itu, ia juga menempatkan kesehatan sebagai masalah utama umat dan masyarakat. Ia juga melihat betapa pentingnya Gereja terlibat dalam kehidupan dan pendidikan politik.[6]

Dalam kapasitasnya sebagai Anggota KWI, ia pernah duduk sebagai Ketua Komisi Kateketik (1997–2003), Anggota Presidium KWI (2000–2003), Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian dan Pastoral Perantau (2003–2009), dan Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan sekaligus Anggota Presidium KWI (2009–2015).[7] Sejak 7 Agustus 2019, Mgr. Mandagi menjadi Administrator Apostolik sede plena Keuskupan Agung Merauke, setelah pembebastugasan Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. untuk menjalani on-going formation.

Referensi

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C.
Uskup Amboina
10 Juni 1994—11 November 2020
Lowong
Didahului oleh:
Nicolaus Adi Seputra, M.S.C.
Uskup Agung Merauke
11 November 2020—kini
Petahana