Danareksa
Perusahaan perseroan (Persero) | |
Industri | Konglomerat |
Didirikan | 28 Desember 1976 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Ari Soerono[1] (Direktur Utama) Robert Pakpahan[1] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 418,503 milyar (2020)[2] |
Rp 100,130 milyar (2020)[2] | |
Total aset | Rp 2,625 triliun (2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 764,887 milyar (2020)[2] |
Pemilik | Pemerintah Indonesia |
Karyawan | 193 (2020)[2] |
Anak usaha | Lihat anak usaha |
Situs web | www |
PT Danareksa (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di lintas sektor (konglomerat). Perusahaan yang didirikan pada tahun 1976 ini awalnya terutama berbisnis di bidang pasar modal dan pasar uang, antara lain sebagai perusahaan pembiayaan. Danareksa juga melakukan usaha yang biasa dilakukan oleh perusahaan amanat (trust fund), seperti pengeluaran surat berharga yang dikaitkan dengan portofolio dari suatu perusahaan.
Pada bulan Januari 2022, pemerintah resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN lintas sektor dengan menyerahkan mayoritas saham sejumlah BUMN ke perusahaan ini. Pemerintah juga menyerahkan 50% saham Jakarta Industrial Estate Pulogadung dan Surabaya Industrial Estate Rungkut ke perusahaan ini.[3]
Sejarah
Ide pendirian perusahaan ini muncul pada Sidang Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional di tanggal 21 Desember 1976 untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memiliki saham-saham perusahaan swasta melalui pasar modal. Seminggu kemudian, perusahaan inipun resmi didirikan. Pada tanggal 10 Agustus 1977, Presiden Soeharto resmi membuka kembali Bursa Efek Jakarta, yang sempat ditutup pada tahun 1958, di Gedung Danareksa. Kehadiran perusahaan inipun menjadi simbol dimulainya pasar modal di Indonesia. Pada tahun yang sama, untuk pertama kalinya, perusahaan ini menjadi penjamin emisi dari Semen Cibinong.
Pada tahun 1992, perusahaan ini melakukan restrukturisasi dengan membentuk tiga anak usaha, yakni Danareksa Sekuritas dengan bisnis di bidang penasehatan keuangan dan perantara perdagangan efek, Danareksa Investment Management dengan bisnis di bidang reksa dana, dan Danareksa Finance dengan bisnis di bidang pembiayaan. Pada tahun 1996, perusahaan ini menerbitkan reksa dana pertama di Indonesia. Pada tahun 2009, perusahaan ini menyusun efek beragun aset pertama di Indonesia. Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan anak usaha bernama Danareksa Capital untuk berbisnis di bidang ekuitas swasta dan investasi.
Pada tahun 2018, perusahaan ini menjual 67% saham Danareksa Sekuritas dan 35% saham Danareksa Investment Management ke Bank Rakyat Indonesia dengan harga Rp 819 milyar.[4] Pada bulan Juni 2019, perusahaan ini mengakuisisi anak usaha Telkom yang bergerak di bidang switching ATM, yakni Jalin Pembayaran Nusantara, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas infrastruktur jasa keuangan.[2][5][6] Pada bulan Januari 2022, pemerintah Indonesia resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN lintas sektor dengan menyerahkan mayoritas saham Nindya Karya, Kliring Berjangka Indonesia, Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Wijayakusuma, Kawasan Industri Makassar, Kawasan Berikat Nusantara, Balai Pustaka, dan Perusahaan Pengelola Aset ke perusahaan ini. Pemerintah juga menyerahkan 50% saham Jakarta Industrial Estate Pulogadung dan Surabaya Industrial Estate Rungkut ke perusahaan ini.[3] Pada tahun 2022, Bank Rakyat Indonesia resmi meningkatkan kepemilikan sahamnya di Danareksa Investment Management menjadi 65%.[7]
Layanan
Penasehatan
Danareksa menawarkan layanan Penasehatan & Perbankan Investasi yang komprehensif meliputi layanan Penjaminan Emisi, Penasehatan Keuangan, dan Penawaran Ekuitas/Utang
Pembiayaan
PT Danareksa Finance telah menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta di berbagai sektor melalui layanan multifinance yang meliputi anjak piutang dan sewa guna usaha.
Modal
PT Danareksa Capital terus mendukung perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang serta mencapai hasil investasi bagi investor yang meliputi Investasi Langsung, Penciptaan Dana, Penasehatan Keuangan, dan Ekuitas Privat.
Institut Riset
Danareksa Research Institute mengandalkan riset dalam pengambilan langkah-langkah penting termasuk mengidentifikasi peluang investasi untuk perseorangan, pemerintah atau pelaku bisnis di sektor umum dan swasta yang meliputi Indikator Ekonomi Awal, Indeks Kepercayaan Konsumen, Indeks Sentimen Bisnis, Indeks Harga Konsumen, Outlook SBI, Outlook Tahunan, Nilai Tukar Mingguan, dan Laporan Khusus.
Anak usaha
Hingga tahun 2022, perusahaan ini memiliki 11 anak usaha, yakni:
Perusahaan ini juga memiliki dua perusahaan patungan, yakni PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (50%) dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (50%), serta dua perusahaan asosiasi, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT BRI Manajemen Investasi.
Referensi
- ^ a b "Komisaris & Direksi". Danareksa (Persero). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-27. Diakses tanggal 27 September 2021.
- ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2020" (PDF). Danareksa (Persero). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-09-27. Diakses tanggal 27 September 2021.
- ^ a b Hutauruk, Dina Mirayanti (7 Februari 2022). Winarto, Yudho, ed. "Danareksa Bertransformasi Sebagai Holding Pengelola BUMN Lintas Sektor". Kontan.co.id. Kontan. Diakses tanggal 7 Februari 2022.
- ^ Yudistira, Galvan (24 Oktober 2018). "BRI targetkan akuisisi Danareksa Sekuritas selesai di akhir 2018". Kontan. Diakses tanggal 4 Desember 2022.
- ^ Dinisari, Mia Chitra. Dinisari, Mia Chitra, ed. "Danareksa Ambil Alih 67 Persen Saham PT Jalin Pembayaran Nusantara". Bisnis.com. bisnis.com. Diakses tanggal 9 Januari 2020.
- ^ "Tentang Danareksa". Danareksa (Persero). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-27. Diakses tanggal 27 September 2021.
- ^ Mayasari, Selvi (2 Desember 2022). "BRI Kuasai Danareksa Investment Management". Kontan. Diakses tanggal 4 Desember 2022.