Lompat ke isi

Perabotan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Berbagai contoh perabot sepanjang sejarah

Perabot[1] atau mebel[2] (bahasa Inggris: furniture) adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Dalam kata lain, perabot atau mebel adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.

Etimologi

"Mebel" berasal dari kata bahasa Belanda meubel dan seakar dengan kata bahasa Inggris movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap.

Sedangkan kata "furnitur"[3] berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520–30 Masehi) dan mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan.

Walaupun mebel dan furnitur punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya.

Fungsi

Mebel akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita akan terpaksa duduk berselonjor, tidur di lantai dan kedinginan, membuka laptop di lantai. Pakaian tergeletak di lantai. Kaki cepat kesemutan, tidur dan bekerja juga tidak nyaman, barang-barang berantakan. Terasa manfaat mebel atau furniture: membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta membantu rumah kita menjadi lebih rapi.

Itu sebabnya furniture atau mebel berumur sangat tua dan masih bertahan hingga sekarang. Mebel tertua yang ditemukan sampai saat ini adalah mebel pada situs di Oarkney, peninggalan zaman neolithic sekitar tahun 3100–2500 SM (Sebelum Masehi).

Mebel Tertua di Oarkney

Mebel digunakan untuk mendukung tubuh manusiayang berperan dalam kegiatan sehari-hari seperti aktivitas duduk, tidur dan istirahat.[4]

Makna

Mebel bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna-makna sosial yang menegaskan status sosial. Memang ada kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena itu dikenal kursi raja, kursi direktur, tahta. Dalam Bahasa Indonesia juga dikenal istilah "berebut kursi" yang artinya "berebut kekuasaan". Karena kursi juga mempunyai arti kekuasaan, maka kursi kekuasaan berlainan dengan kursi yang hanya sebagai tempat duduk. Kursi Raja penuh dengan ukir-ukiran yang rumit. Dan di istana, kursi raja paling bagus dan paling besar. Kursi bawahan raja, harus lebih sederhana dan kecil, walaupun secara finansial mampu menyediakan kursi yang lebih bagus.

Bagaimana makna mebel pada zaman sekarang, dimana sudah jarang ada status raja. Kursi bisa dijadikan sarana menyampaikan status ekonomi seseorang. Seseorang tidak tampak kaya sampai dia menampakkannya dalam bentuk mebel yang mewah. Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik. Mebel minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal, misalnya dari kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa berbicara secara verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya.

Sejarah mebel di Barat

Sejarah mebel dideteksi dari artefak, atau peninggalan prasejarah atau bisa terlihat dari gambar-gambar peninggalan kuno. Jika diurutkan secara kronologis, sejarah mebel ini dimulai dari zaman neolitikum, klasik, Eropa Modern Awal, Neoklasik abad 19, Amerika Utara Awal, Modern, Zaman Hijau, Kontemporer

Mebel zaman Neolitikum

Di desa Skara Brae, Orkney, Scotlandia Utara, terdapat situs rumah kuno peninggalan zaman Neolitikum 3100–2500 sebelum Masehi. Menariknya, di rumah batu terdapat perlengkapan yang cukup lengkap. Ada lemari pakaian, tempat tidur, lemari tundan, tempat duduk dari batu, dan wadah kerang. Lemari pakaian menjadi mebel yang cukup penting pada waktu itu. Hal ini terlihat dari posisinya yang terletak di dekat pintu masuk. Pada lemari pakaian ini diletakkan pahatan bulat terbuat dari batu.

Mebel zaman klasik

Furnitur awal ditemukan pada abad ke-8 SM di Phrigian, Bukit Midas, di Gordion, Turki. Potongan ditemukan di sini termasuk meja dan tatahan yang berdiri. Ada juga peninggalan yang masih bertahan dari Siriah abad 9-8 Sebelum Masehi dari istana Nimrud.

Tiruan Klismos (Harvard 1972.45)-2

Karpet paling awal yang kini ditemukan adalah Karpet Pazyryk. Karpet ini ditemukan di sebuah makam beku di Siberia dan kira-kira peninggalan dari abad 6 SM, dan 3.

Pazyryk carpet

Furnitur Mesir Kuno juga ditemukan kembali. Kira-kira peninggalan dari milenium 3 SM berupa tempat tidur di Tarkhan. Ditemukan pula tempat tidur dan kursi berlapis emas dari makam Ratu Hetepheres, dan banyak contoh (kotak, tempat tidur, kursi).

Kursi Klismos di Vas zaman Yunani

Desain furnitur yang sudah maju ditemukan di Yunani Kuno di milenium 2 Sebelum Masehi, termasuk tempat tidur dan kursi klismos. Desain mebel juga juga terlihat pada gambar vas Yunani.

Pada tahun 1738 dan 1748, terdapat program penggalian Herculaneum dan Pompeii. Lantas ditemukan furnitur Romawi. Letusan Vesuvius 79 AD ikut membantu pengawetan furniture ini.

Sejarah mebel di Asia

Mebel di Asia agak berbeda dengan mebel Barat. Mebel Asia mengembangkan gayanya tersendiri, walaupun kadang dipengaruhi oleh Barat karena interaksi warga Asia dengan warga Barat melalui kolonialisme, pendidikan dan informasi. Mebel Asia dengan gayanya sendiri, lahir dari Indonesia (terutama Jepara, Bali), China, Jepang, Pakistan, India, Burma, Korea, Monggolia.

Indonesia mempunyai gaya mebel yang unik dengan aneka ragam hias ukir yang beragam. Ornamen yang beraneka. Pusat mebel ukir di Indonesia adalah Jepara. Pada tahun 2004, Kabupaten Jepara memiliki 3.539 unit produksi usaha mebel yang terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Penanaman Modal. Usaha skala kecil yang belum terdaftar diperkirakan 15.000 unit usaha. Keseluruhannya menyerap kira-kira 85.000 tenaga kerja.[5]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata perabot dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata mebel dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  3. ^ (Indonesia) Arti kata furnitur dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  4. ^ Postel, J. (2007). Furniture Design: Introduction to furniture design. New jersey: John Wiley and sons. hlm. 7. 
  5. ^ Kartajaya, Hermawan (2005). Attracting Tourists Traders Investors. Gramedia Pustaka Utama.