Disambiguasi makna
Dalam linguistik komputasi, disambiguasi makna atau pengawataksaan makna (bahasa Inggris: word sense disambiguation (WSD)) adalah salah satu masalah terbuka dalam bidang pemrosesan bahasa alami, yaitu suatu proses identifikasi makna kata polisemi yang digunakan pada suatu kalimat. Penyelesaian masalah ini berdampak terhadap: relevansi mesin pencari, pemecahan anafora, koherensi atau kepaduan, serta inferensi atau penyimpulan.
Teknik-teknik yang dapat diterapkan antara lain:
- metode berbasis kamus yang menggunakan rujukan dari sumber leksikal
- metode pembelajaran mesin terbimbing yang mengajarkan suatu penggolong (classifier) agar dapat mengenali setiap kata pada contoh korpus yang dimaknai secara manual
- metode tanpa bimbingan yang melakukan penggolongan berdasarkan kemunculan kata.
Dari berbagai metode ini, pembelajaran terbimbing adalah algoritme yang paling berhasil sampai saat ini.
Penelitian disambiguasi makna kata bahasa Inggris telah mencapai tingkat ketepatan (akurasi) yang cukup tinggi pada berbagai kelas kata dan sintaksis. Ketepatan di tingkat kasar (homograf) telah berhasil melewati 90%, sedangkan ketepatan di tingkat yang lebih halus berkisar antara 59%–69%.[1][2]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]