Lompat ke isi

Kabupaten Katingan

Koordinat: 1°54′23.33″S 113°23′2.65″E / 1.9064806°S 113.3840694°E / -1.9064806; 113.3840694
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Distrik Mendawai)

1°54′23.33″S 113°23′2.65″E / 1.9064806°S 113.3840694°E / -1.9064806; 113.3840694

Kabupaten Katingan
Tugu Bundaran Durian di Kasongan
Tugu Bundaran Durian di Kasongan
Lambang resmi Kabupaten Katingan
Peta
Peta
Kabupaten Katingan di Kalimantan
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan
Peta
Kabupaten Katingan di Indonesia
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan (Indonesia)
Koordinat: 2°04′00″S 113°24′00″E / 2.06667°S 113.4°E / -2.06667; 113.4
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
Ibu kotaKasongan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 13
  • Kelurahan: 7
  • Desa: 154
Pemerintahan
 • BupatiSutoyo (Pj.)
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahPransang
 • Ketua DPRDMarwan Susanto
Luas
 • Total20.382,26 km2 (7,869,63 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total179.950
 • Kepadatan8,8/km2 (23/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 59,98% Islam
  • 18,68% Hindu
  • 0,01% Buddha[2]
 • BahasaIndonesia, Ngaju, Banjar, Ot Danum
 • IPMKenaikan 73,90 (2023)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
6209 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 536
Pelat kendaraanKH
Kode Kemendagri62.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 717.720.848.000,- (2020)
Semboyan daerahPenyang Hinje Simpei
"Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama."
Situs webkatingankab.go.id


Kabupaten Katingan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kasongan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 20.382,26 km². Semboyan kabupaten ini adalah "Penyang Hinje Simpei" (bahasa Ngaju) yang artinya adalah Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama. Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan 154 Desa dan 7 Kelurahan.[2] Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk Katingan sebanyak 179.950 jiwa.[1]

Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut, yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir, yaitu Mendawai.

Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa) sejak pemerintahan Lambung Mangkurat dengan wilayah kekuasaannya perbatasan paling barat berada di Tanjung Puting. Wilayah ini ketika itu terdiri atas dua sakai (daerah), yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai. Pada abad ke-17 pada masa kekuasaan Sultan Banjar IV, Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi bagian barat Kalimantan Tengah saat ini. Menurut Hikayat Banjar, pada masa itu Pelabuhan Mendawai merupakan tempat transit para pedagang Banjarmasin jika hendak pergi berlayar menuju negara Kesultanan Mataram di pulau Jawa.

Menurut laporan Radermacher, kepala daerah Mendawai/Katingan pada tahun 1780 adalah Kyai Ingabei Suradi Raja.[4] Kiai Ingabehi Suradiraja adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah berhasil membunuh dua orang pengikut Gusti Kasim dari daerah Negara tahun 1780, kemudia ia dilantik sebagai pembantu utama syahbandar di pelabuhan Tatas (Banjarmasin).[5] Pada tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Kabupaten Katingan sudah diserahkan Sultan Tahmidullah II kepada VOC Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik.

Pada 2 Mei 1826 Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan landschap Mendawai (Katingan) kepada Hindia Belanda.[6] Penguasa Mendawai dan Katingan selanjutnya adalah Djoeragan Kassim (1846), Abdolgani (1848), Djoeragan Djenoe (1850), Jaksa kiai Pangoeloe Sitia Maharaja (1851), Kiai Toeainkoe Gembok (1859). Selanjutnya Demang Anoem Tjakra Dalam atau dikenal sebagai Demang Anggen, dilantik oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 10 Januari 1895 dan mengepalai wilayah Mandawai (Districtshoofd van Mandawai, afdeeling Sampit, residentje Zuider en Oosterafdeeling van Borneo). Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[7]

Letak Astronomi

[sunting | sunting sumber]

Secara astronomi letak astronomi Kabupaten Katingan adalah antara 1°14'4,9" LU - 3°11'14,72" LS dan 112°39'59" BT - 112°41'47" BT.

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Katingan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah yang terbentuk sebagai hasil pemekaran dari sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.[8] Luas wilayah Kabupaten Katingan adalah 17.500 km2.[9] Wilayah Kabupaten Katingan terbagi menjadi 13 kecamatan dengan ibu kota di Kasongan. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi
Timur Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya
Selatan Laut Jawa
Barat Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan

Tata Guna Lahan

[sunting | sunting sumber]
Sungai Katingan

Hingga tahun 2003, pemanfaatan lahan utama di Kabupaten Katingan terdiri dari perkampungan, industri, sawah, tanah kering, kebun campuran, perkebunan, hutan, hutan kosong dan rusak, perairan dan lainnya. Sekitar 60% wilayah Kabupaten Katingan masih berupa hutan belukar dan hutan lebat. Perkebunan menempati porsi terbesar nomor 2 (dua), yaitu sekitar 11% sehingga penggunaan lahan lainnya tidak sampai 10%. Lokasi pengembangan tambak seluas 2.000 ha di Kabupaten Katingan, yaitu di Kecamatan Katingan Kuala, termasuk dalam wilayah lahan hutan belukar (mangrove).

Karakteristik daerah-daerah di Pulau Kalimantan pada umumnya adalah keberadaan sungai dan hutan yang tersebar di seluruh wilayah. Seperti itu juga yang tampak pada Kabupaten Katingan, Kabupaten yang pada tahun 2002 masih menjadi bagian dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun salah satu yang menonjol dari wilayah yang dialiri Sungai Katingan, sungai terbesar kedua di Kalimantan Tengah adalah kekayaan hasil hutan ikutan berupa rotan. Katingan merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Indonesia.

Topografi

[sunting | sunting sumber]
Panorama Peg. Schwaner

Secara topografi, Kabupaten Katingan terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:

  • Bagian Utara: Dataran tinggi dan pegunungan dengan ketinggian 200–2.278 mdpl.
  • Bagian Tengah: Dataran rendah dengan ketinggian 50–200 mdpl.
  • Bagian Selatan: Daerah pantai dan rawa yang dipengaruhi oleh pasang surut, dengan ketinggian 0–50 mdpl.

Kelerengan di Kabupaten Katingan umumnya bervariasi antara datar, landai, agak curam, dan curam. Topografi di bagian Selatan lebih landai dibandingkan dengan di bagian Utara. Sepanjang batas propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan tengah umumnya bertopografi curam (>40%).[10]

Sebagian besar wilayah Kabupaten Katingan merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian antara 10-50 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Wilayah Kabupaten Katingan terbentang hampir 1.080 km sepanjang daerah aliran Sungai Katingan. Ketinggian wilayah yang tertinggi berdasarkan kecamatan yang berada di Kabupaten Katingan diperoleh oleh Kecamatan Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 mdpl yang berada di puncak Gunung Bukit Raya, Pegunungan Schwaner dan Pegunungan Muller. Sedangkan wilayah terendah berada di Kecamatan Katingan Kuala yang berada di dataran paling rendah, yaitu 0–13 mdpl.[11]

Hidrologi

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Katingan dilintasi oleh Sungai Katingan yang memiliki panjang 650 Km. Sungai yang bermuara di Laut Jawa ini melewati hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Katingan pemekaran ini, seperti Kecamatan Bukit Raya, Katingan Hulu, Marikit, Petak Malai, Katingan Tengah, Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing (TWSG), Katingan Hilir, Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala.

Selain sungai besar tersebut, wilayah Kabupaten Katingan dialiri pula oleh puluhan anak sungai dan danau. Sungai dan danau-danau itu biasanya merupakan jalur penghubung antar satu perkampungan/pedukuhan dengan lainnya. Di antara anak sungai tersebut adalah Sungai Kalanaman, Sungai Samba, Sungai Hiran, Sungai Mahop, Sungai Bemban dan Sungai Sanamang.[12]

Klimatologi

[sunting | sunting sumber]

Kelembapan merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap aktivitas organisme di alam. Kelembapan merupakan salah satu faktor ekologis yang mempengaruhi aktivitas organisme seperti penyebaran, keragaman harian, keragaman vertikal dan horizontal. Kelembapan udara juga merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kondisi/keadaan cuaca dan iklim di suatu wilayah tertentu. Secara ilmiah, kelembapan merupakan jumlah kandungan uap air yang terkandung dalam massa udara pada suatu saat (waktu) dan wilayah (tempat) tertentu.

Rata-rata suhu terendah di Kabupaten Katingan pada Tahun 2020 berkisar 28,52 oC, sedangkan rata-rata suhu tertinggi 30,42 oC.

Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi. Jadi, jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya permukaan air hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan bumi/tanah.[13]

Seperti wilayah lain di Kalimantan, Kabupaten Katingan beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi hampir sepanjang tahunnya. Curah hujan yang tinggi tersebut pun diikuti dengan tingkat kelembapan nisbi yang relatif tinggi berkisar antara 70%–80%. Suhu udara di wilayah ini pun cenderung konstan yakni berkisar antara 23°–34°C.

Data iklim Katingan, Kalimantan Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 31
(88)
31.2
(88.2)
31.2
(88.2)
31.1
(88)
31.3
(88.3)
31.1
(88)
31
(88)
31.9
(89.4)
32.7
(90.9)
32.4
(90.3)
31.3
(88.3)
30.9
(87.6)
31.42
(88.6)
Rata-rata harian °C (°F) 27.1
(80.8)
27.2
(81)
27.3
(81.1)
27.3
(81.1)
27.5
(81.5)
27.3
(81.1)
27.1
(80.8)
27.6
(81.7)
28.1
(82.6)
27.8
(82)
27.2
(81)
27.1
(80.8)
27.38
(81.29)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.5
(74.3)
23.6
(74.5)
23.6
(74.5)
23.8
(74.8)
23.9
(75)
23.6
(74.5)
23.2
(73.8)
23.3
(73.9)
23.7
(74.7)
23.7
(74.7)
23.6
(74.5)
23.5
(74.3)
23.58
(74.46)
Curah hujan mm (inci) 315
(12.4)
293
(11.54)
314
(12.36)
303
(11.93)
252
(9.92)
205
(8.07)
152
(5.98)
131
(5.16)
158
(6.22)
253
(9.96)
314
(12.36)
332
(13.07)
3.022
(118,97)
Rata-rata hari hujan 14 13 14 14 11 9 8 7 7 10 14 16 137
% kelembapan 86 84 85 84 83 81 79 75 78 80 84 87 82.2
Rata-rata sinar matahari harian 7.1 7.6 7.4 7.7 7.7 7.9 8.3 8.4 8.5 8.0 7.4 6.8 7.73
Sumber #1: Climate-Data.org[14]
Sumber #2: BMKG[15]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Bupati Katingan periode 2018-2023 ialah Sakariyas, didampingi wakil bupati, Sunardi. Sakariyas dan Sunadi merupakan pemenang pada Pemilihan umum Bupati Katingan 2018. Mereka dilantik pada 24 September 2018, di Istana Isen Mulang Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.[16] Setelah masa jabatan selesai pada 24 September 2023, penjabat bupati diberikan kepada Syaiful. Syaiful mulai menjabta pada 25 September 2023.[17] Selanjutnya, pada 11 Agustus 2024, Sutoyo dilantik menjadi penjabat bupati Katingan.[18]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Wakil Bupati Ref
(-) Sutoyo
(Penjabat)
11 Agustus 2024 Petahana Lowong [18]


Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Katingan dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019[19] 2019-2024[20]
PKB 2 Kenaikan 3
Gerindra 4 Penurunan 2
PDI-P 5 Kenaikan 7
Golkar 3 Kenaikan 4
NasDem 2 Steady 2
Perindo (baru) 1
PPP 0 Kenaikan 1
PAN 2 Steady 2
Hanura 2 Steady 2
Demokrat 2 Penurunan 1
PBB 1 Penurunan 0
PKPI 2 Penurunan 0
Jumlah Anggota 25 Steady 25
Jumlah Partai 10 Steady 10

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Katingan terdiri dari 13 kecamatan, 7 kelurahan, dan 154 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 147.939 jiwa dengan luas wilayah 17.500,00 km² dan sebaran penduduk 8 jiwa/km².[21][22]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Katingan, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Desa/Kelurahan
62.06.13 Bukit Raya 11 Desa
62.06.01 Kamipang 9 Desa
62.06.02 Katingan Hilir 2 6 Desa
Kelurahan
62.06.08 Katingan Hulu 1 22 Desa
Kelurahan
62.06.10 Katingan Kuala 2 14 Desa
Kelurahan
62.06.05 Katingan Tengah 1 15 Desa
Kelurahan
62.06.07 Marikit 18 Desa
62.06.09 Mendawai 7 Desa
62.06.12 Petak Malai 7 Desa
62.06.04 Pulau Malan 14 Desa
62.06.06 Sanaman Mantikei 14 Desa
62.06.11 Tasik Payawan 8 Desa
62.06.03 Tewang Sangalang Garing 1 9 Desa
Kelurahan
TOTAL 7 154

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Katingan mencapai 162.222 jiwa berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020. Selain itu, jumlah KTP dan KK di Kabupaten Katingan di tahun 2020 berjumlah sebesar 109.272 buah dan 50.319 buah.[2]

Laju Pertumbuhan Penduduk

[sunting | sunting sumber]

Perkembangan jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kabupaten Katingan adalah sebagai berikut:

  • Tahun 2000 sebanyak 121.047 jiwa
  • Tahun 2004 sebanyak 125.207 jiwa
  • Tahun 2010 sebanyak 141.205 jiwa
  • Tahun 2019 sebanyak 157.817 jiwa
  • Tahun 2020 sebanyak 162.222 jiwa
  • Tahun 2022 sebanyak 163.989 jiwa

Penduduk kabupaten Katingan menganut berbagai keyakinan dan agama. Agama atau keyakinan yang diyakini oleh masyarakat Kabupaten Katingan adalah agama Islam sebanyak 59,98%, kemudian agama Kristen sebanyak 21,31% dengan rincian Protestan 18,21% dan Katolik 3,12%. Penduduk yang beragama Hindu Kaharingan sebanyak 18,68%, serta Buddha sebanyak 0,01%.[2]

Nomor Agama Jumlah Persentase
1 Islam 107.410 59,98%
2 Hindu 33.462 18,68%
3 Protestan 32.625 18,21%
4 Katolik 5.587 3,12%
5 Buddha 19 0,01%

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Bukit Batu Kasongan

[sunting | sunting sumber]

Bukit Batu Kasongan merupakan obyek wisata alam yang berada di Jalan Tjilik Riwut, Kasongan Lama. Bukit Batu dibuka sebagai lokasi wisata sekitar tahun 1997.[23] Wisata ini pernah menjadi tempat Tjilik Riwut bertapa sebelum akhirnya memutuskan untuk ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.[24]

Kebun Raya Katingan

[sunting | sunting sumber]

Kebun Raya Katingan adalah Wisata Kebun Raya yang juga bersebelahan dengan Bukit Batu Kasongan. Kebun Raya ini diresmikan pada tanggal 6 Desember 2016 dan telah memiliki koleksi lebih dari 500 jenis buah.[25] Dari puluhan Kebun Raya yang ada di Indonesia, Kebun Raya ini menjadi satu-satunya kebun raya dengan tema koleksi tumbuhan buah tropis.[26] Kebun Raya ini merupakan kebun raya pertama yang berada di Kalimantan Tengah, sekaligus yang kelima di Pulau Kalimantan.[27]

Danau Biru Tewang Manyangen

[sunting | sunting sumber]

Danau Biru Tewang Manyangen adalah Wisata Danau yang berwarna biru. Danau ini berada di Jalan Kasongan - Tumbang Samba, Desa Tewang Manyangen, Kecamatan Tewang Sangalang Garing.

Dukuh Betung

[sunting | sunting sumber]

Dukuh Betung merupakan Obyek Wisata Alam yang berada di Jalan Tjilik Riwut, Tumbang Liting, Kecamatan Katingan Hilir. Wisata ini berada di atas Sungai Liting, Desa Tumbang Liting.

Taman Hijau Kasongan

[sunting | sunting sumber]

Taman Hijau Kasongan merupakan wisata kuliner yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 dan juga berdekatan dengan komplek perkantoran pemerintah Kabupaten Katingan. Taman ini memiliki beberapa fasilitas umum seperti gazebo, taman bermain, toilet, tempat sampah, dan lain-lainnya. Taman ini juga memiliki beranekaragam jenis-jenis tumbuhan, dari tumbuhan tropis, tumbuhan yang langka, dan lain-lainnya. Taman ini juga terdapat beberapa pedagang yang berjualan makanan dan minuman.

Rumah Taman Hijau (RTH)

[sunting | sunting sumber]

Rumah Taman Hijau merupakan tempat wisata yang bersebelahan dengan Taman Hijau Kasongan. Taman ini memiliki keanekaragaman tumbuhan dan tanaman.

Taman Religi Kasongan

[sunting | sunting sumber]

Taman Religi Kasongan adalah taman yang bersifat religius. Taman ini berada di Jalan Tjilik Riwut sekitar Masjid Baitul Yaqin dan Jembatan Katingan.

Taman Kota Kasongan

[sunting | sunting sumber]

Taman Kota Kasongan merupakan kawasan wisata tematik yang berada di bawah Jembatan Katingan dan di pinggir Sungai Katingan. Taman ini memiliki keindahan dengan pemandangan Jembatan Katingan dan Sungai Katingan yang berada dipinggir taman ini. Taman ini juga tidak jauh dari Masjid Baitul Yaqin, sehingga yang baru saja beribadah dapat singgah sebentar kesini. Taman ini memiliki beberapa fasilitas yang dimiliki, seperti toilet, tempat sampah, taman bermain, lapangan kecil, dan lain-lainnya. Disini juga terdapat beberapa pedagang kaki lima yang berjualan.

Taman Wisata Gangga Kum-kum

[sunting | sunting sumber]

Taman Wisata Gangga Kum-kum adalah taman wisata yang berada di Kereng Pangi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 22 Agustus 2024. 
  2. ^ a b c d "Kabupaten Katingan Dalam Angka 2023" (pdf). www.katingankab.bps.go.id. hlm. 9, 49, 147–148. Diakses tanggal 25 Juli 2023. 
  3. ^ "[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) (Tahun), 2021-2023". www.kalteng.bps.go.id. Diakses tanggal 24 Maret 2024. 
  4. ^ "(Inggris) The New American Encyclopaedia: a popular dictionary of general knowledge, Volume 2, D. Appleton, 1865". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-08. Diakses tanggal 2010-08-16. 
  5. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  6. ^ (Belanda) Veth, Pieter Johannes (1869). Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten, Volume 3. P. N. van Kampen.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  7. ^ "(Belanda) Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2011-04-02. 
  8. ^ Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023-2027 (PDF). Subdirektorat Perhubungan, Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II. 2023. hlm. 14. 
  9. ^ Indonesia Climate Change Center (2014). Kajian Definisi Lahan Gambut dan Metodologi Pemetaan Lahan Gambut. Jakarta: Indonesia Climate Change Center. hlm. 37. 
  10. ^ "18 III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kabupaten Katingan 1. Kondisi Topografi" (PDF). 
  11. ^ "Profil Kabupaten Katingan". PORTAL KATINGAN. Diakses tanggal 2024-03-15. 
  12. ^ "Profil Kabupaten Katingan". PORTAL KATINGAN. Diakses tanggal 2024-03-15. 
  13. ^ "Profil Kabupaten Katingan". PORTAL KATINGAN. Diakses tanggal 2024-03-15. 
  14. ^ "Katingan, Kalimantan Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 25 Maret 2022. 
  15. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 81 & 146. Diakses tanggal 10 September 2024. 
  16. ^ Yulianto, Budi (24 September 2018). "Gubernur Kalteng Lantik Bupati dan Wali Kota Terpilih". borneonews.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-06. Diakses tanggal 1 Agustus 2023. 
  17. ^ "Putra Daerah Menjabat Sebagai Pj Bupati Katingan". www.borneonews.co.id. Diakses tanggal 26 September 2023. 
  18. ^ a b Hidayat, Muhammad Arif (11 Agustus 2024). "Empat Penjabat Bupati di Kalteng resmi dilantik". kalteng.antaranews.com. Diakses tanggal 22 Agustus 2024. 
  19. ^ Perolehan Kursi DPRD Katingan 2014-2019
  20. ^ Perolehan Kursi DPRD Katingan 2019-2024
  21. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  22. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  23. ^ "Ritual di Bukit Batu Kalteng". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2024-01-12. 
  24. ^ "Wisata Alam Bukit Batu di Kasongan, Kalimantan Tengah". 
  25. ^ "Kebun Raya Katingan, Satu-satunya yang Miliki Tema Koleksi Tumbuhan Buah Tropis di Indonesia". 
  26. ^ "Kebun Raya Katingan, Satu-satunya yang Miliki Tema Koleksi Tumbuhan Buah Tropis di Indonesia". 
  27. ^ "Kebun Raya Katingan, Satu-satunya yang Miliki Tema Koleksi Tumbuhan Buah Tropis di Indonesia". 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]