Lompat ke isi

Lari laun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Jogging)
Wanita berlari laun di sepanjang Pantai Negara Bagian Morro Strand, California, AS.

Lari laun[1] atau joging[2] adalah suatu bentuk berlari dengan kecepatan lambat atau santai. Lari laun bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dengan lebih sedikit tekanan pada tubuh atau mempertahankan kecepatan yang tetap untuk jangka waktu yang lebih lama. Lari laun lebih lambat daripada berlari, tetapi lebih cepat daripada berjalan. Ini adalah suatu bentuk latihan ketahanan aerobik yang dilakukan dalam jarak jauh.

Lintasan lari laun di Hong Kong

Lari laun adalah berlari dengan kecepatan lambat.[3] Definisi ini tidak baku jika dibandingkan dengan lari. Secara umum, kecepatan lari laun antara 6-10 km/jam[4] Lari kadang kala didefinisikan sebagai gerakan yang memerlukan saat tanpa menyentuh tanah, sedangkan lari laun sering kali menyentuh tanah.[5]

Perincian mosaik purba abad keempat Masehi yang menggambarkan remaja yang berlari laun dengan dumbel

Kata jog berasal dari Inggris pada pertengahan abad ke-16.[6] Etimologi kata tersebut tidak diketahui, tetapi kata tersebut mungkin berkaitan dengan shog atau merupakan reka cipta baru.[7] Pada tahun 1593, William Shakespeare menulis dalam Taming of the Shrew ("Penjinakan Celurut"), "You may be jogging whiles your boots are green" ("kau mungkin pergi saat sepatu botmu masih hijau"). Pada saat itu, kata tersebut bermakna leave ("pergi, berangkat, atau meninggalkan").[8]

Istilah jog sering digunakan dalam kesusastraan Inggris dan Amerika Utara untuk menggambarkan gerakan cepat yang singkat, baik disengaja maupun tidak disengaja.[butuh rujukan] Istilah tersebut juga digunakan untuk menggambarkan guncangan atau getaran yang cepat dan keras.[butuh rujukan] Richard Jefferies, ahli alamiah Inggris, menulis tentang joggers ("pelari laun") dan menggambarkannya sebagai orang yang bergerak cepat yang menepis orang lain ketika lewat.[9] Penggunaan ini menjadi umum di seluruh Imperium Britania dan dalam novel My Run Home ("Lari Pulangku"), yang ditulis oleh pengarang Australia, Rolf Boldrewood, pada tahun 1884, "Your bedroom curtains were still drawn as I passed on my morning jog." ("Tirai kamar tidurku masih tertutup sewaktu aku berlari cepat pagi").

Di Amerika Serikat, lari laun disebut roadwork ("lari di jalan") ketika olahragawan seperti petinju biasanya berlatih lari beberapa mil setiap hari sebagai bagian dari pembiasaan mereka.[butuh rujukan] Selama 1960-an atau 1970-an, kata roadwork ("lari di jalan") di Selandia Baru sebagian besar digantikan dengan kata jogging ("lari laun"), diperkenalkan oleh pelatih Arthur Lydiard, yang dianggap memopulerkan kata jogging. Gagasan lari laun sebagai kegiatan terencana telah diangkat dalam artikel laman olahraga dalam The New Zealand Herald pada Februari 1962, yang menceritakan sekelompok mantan olahragawan dan penggemar kebugaran yang akan bertemu seminggu sekali untuk berlari demi "kebugaran dan pergaulan". Oleh karena mereka akan berlari laun, surat kabar tersebut telah menyarankan agar klub itu dapat disebut Auckland Joggers' Club ("Klub Pelari Laun Auckland")—yang dianggap sebagai penggunaan pertama kata benda jogger ("pelari laun"). Pelatih atletik Universitas Oregon, Bill Bowerman, setelah berlari laun dengan Lydiard di Selandia Baru pada tahun 1962, memulai klub pelari laun di Eugene pada awal tahun 1963.[10] Dia menerbitkan buku "Jogging" ("Lari Laun") pada tahun 1966, yang memopulerkan lari laun di Amerika Serikat.

Latihan jasmani

[sunting | sunting sumber]

Lari laun juga dapat digunakan sebagai pemanasan atau pendinginan untuk pelari sebelum atau sesudah latihan atau perlombaan. Ini sering digunakan oleh pelari yang bersungguh-sungguh sebagai sarana pemulihan giat selama latihan selang. Contohnya, pelari yang menyelesaikan pengulangan 400 meter dengan kecepatan kurang dari 5 menit tiap mil (3 menit tiap km) mungkin turun dengan kecepatan 8 menit tiap mil (5 menit tiap km) untuk putaran pemulihan.

Lari laun dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan daya tahan atau menyediakan sarana latihan kardiovaskular, tetapi dengan sedikit tekanan pada sendi atau desakan pada sistem peredaran darah.

Menurut kajian oleh Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, lari laun efektif dalam meningkatkan jangka hidup manusia dan mengurangkan efek penuaan,[11] yang bermanfaat untuk sistem kardiovaskular. Lari laun bermanfaat untuk memerangi kegemukan berlebih dan menjaga kesehatan.

Acara lari laun Säpojoggen di Swedia

Institut Kanker Nasional telah melakukan kajian yang menunjukkan bahwa lari laun dan jenis latihan aerobik lain dapat mengurangkan risiko kanker paru-paru, usus besar, payudara, dan prostat.[12] Disarankan oleh Komunitas Kanker Amerika bahwa berlari laun setidak-tidaknya 30 menit selama lima hari seminggu dapat membantu mencegah kanker.[13]

Beberapa orang berlari laun di Jepang.

Meskipun berlari laun di atas pesawat injak akan memberikan manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan membantu menurunkan berat badan, kajian yang diterbitkan dalam BMC Public Health melaporkan bahwa berlari laun di luar ruang dapat mempunyai manfaat tambahan berupa peningkatan tenaga dan konsentrasi. Berlari laun di luar ruang adalah cara yang lebih baik untuk meningkatkan tenaga dan suasana hati daripada menggunakan pesawat injak di sasana olahraga.[14]

Lari laun juga mencegah kerusakan otot dan tulang yang sering terjadi seiring pertambahan usia, meningkatkan kinerja jantung dan peredaran darah, serta membantu menjaga keseimbangan berat badan.

Sebuah kajian Denmark yang dikeluarkan pada tahun 2015 melaporkan bahwa lari laun "ringan" dan "sedang" dikaitkan dengan penurunan angka kematian dibandingkan dengan lari laun "berat" dan bukan lari laun. Jumlah optimal tiap minggu adalah 1 sampai 2,4 jam, kekerapan optimal kurang dari atau sama dengan 3 kali tiap minggu dan kecepatan optimal adalah "lambat" atau "rata-rata".[15] Metaanalisis baru-baru ini tentang lari atau lari laun dan angka kematian, termasuk lebih dari 230.000 peserta, mendapati bahwa pelari mempunyai risiko kematian 27% lebih rendah daripada bukan pelari, selama 5,5-35 tahun masa tindak lanjut.[16]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Arti kata lari laun - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 26-12-2021. 
  2. ^ "Arti kata joging - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 26-12-2021. 
  3. ^ "jogging". Oxford Dictionaries. Oxford University Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-21. Diakses tanggal 22 Januari 2014. 
  4. ^ "What's an Average Jogging Speed?". Healthline (dalam bahasa Inggris). 23-08-2018. Diakses tanggal 01-03-2022. 
  5. ^ Are you running properly? di BBC Sport
  6. ^ "Jog". Merriam-Webster Dictionary. Diakses tanggal 3 Desember 2014. 
  7. ^ "jog | Etymology, origin and meaning of jog by etymonline". www.etymonline.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 01-03-2022. 
  8. ^ Crystal, David. Think On My Words: Exploring Shakespeare's Language, Cambridge University Press, 2008. ISBN 9780521876940 on p. 237 di Google Books
  9. ^ Jeffries, Richard. The Open Air di Proyek Gutenberg
  10. ^ Leutzinger, Dick (4 Februari 1963). "Bowerman calls joggers' turnout at first meeting 'very gratifying'". Eugene Register-Guard. (Oregon). hlm. 3B. 
  11. ^ Running slows the aging clock, Stanford researchers find Diarsipkan 03-04-2014 di Wayback Machine., Stanford School of Medicine Press Release
  12. ^ "Physical Activity and Cancer". Institut Kanker Nasional. Diakses tanggal 3 Desember 2014. 
  13. ^ "American Cancer Society Guidelines on Nutrition and Physical Activity for Cancer Prevention". cancer.org. Diakses tanggal 3 Desember 2014. 
  14. ^ Bowler, Diana E; Buyung-Ali, Lisette M; Knight, Teri M; Pullin, Andrew S (4 Agustus 2010). "A systematic review of evidence for the added benefits to health of exposure to natural environments". BMC Public Health. 10 (1): 456. doi:10.1186/1471-2458-10-456. PMC 2924288alt=Dapat diakses gratis. PMID 20684754. 
  15. ^ "Dose of Jogging and Long-Term Mortality The Copenhagen City Heart Study". Februari 2015. Diakses tanggal 5 Februari 2015. 
  16. ^ Pedisic, Z.; Shrestha, N.; Kovalchik, S.; Stamatakis, E.; Liangruenrom, N.; Grgic, J.; Titze, S.; Biddle, Stuart JH.; Bauman, A.; Oja, P. (2019). "Is running associated with a lower risk of all-cause, cardiovascular and cancer mortality, and is the more the better? A systematic review and meta-analysis Is running associated with a lower risk of all-cause, cardiovascular and cancer mortality, and is the more the better? A systematic review and meta-analysis" (PDF). British Journal of Sports Medicine. 54 (15): bjsports–2018. doi:10.1136/bjsports-2018-100493. PMID 31685526. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Bowerman, William J.; Harris, W.E.; Shea, James M. Jogging, New York: Grosset & Dunlap, 1967. LCCN 67016154.
  • Fixx, James. The Complete Book of Running (Hardcover), Random House; edisi pertama, 12 September 1977. ISBN 0-394-41159-5.
  • Fixx, James. Jim Fixx's Second Book of Running (Hardcover), Random House; edisi pertama, 12 Maret 1980. ISBN 0-394-50898-X.
  • Nilson, Finn; Lundkvist, Erik; Wagnsson, Stefan; Gustafsson, Henrik (19-12-2019). "Has the second 'running boom' democratized running? A study on the sociodemographic characteristics of finishers at the world's largest half marathon". Sport in Society. 24 (4): 659–669. doi:10.1080/17430437.2019.1703687alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1743-0437. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Templat:Latihan fisik