Waduk Gembong
Waduk Gembong | |
---|---|
Lokasi | Pohgading, Gembong, Pati, Jawa Tengah |
Koordinat | 6°41′54″S 110°57′19″E / 6.698387°S 110.955288°E |
Kegunaan | Irigasi |
Status | Digunakan |
Mulai dibangun | 1930 |
Mulai dioperasikan | 1933 |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor | Pemerintah Hindia Belanda |
Perancang | Pemerintah Hindia Belanda |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 38 m |
Panjang | 365 m |
Lebar puncak | 6 m |
Volume bendungan | 310.000 m3 |
Ketinggian di puncak | 210 mdpl |
Membendung | Sungai Sani |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee |
Kapasitas pelimpah | 182,25 m3 / detik |
Waduk | |
Kapasitas normal | 9.500.000 m3 |
Luas tangkapan | 15 km2[1] |
Waduk Gembong atau juga disebut sebagai Waduk Seloromo, adalah sebuah waduk yang terletak di kaki Gunung Muria sisi tenggara. Secara administratif, waduk ini terletak di Gembong, Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Waduk ini mulai dibangun pada tahun 1930, tidak lama setelah Waduk Gunung Rowo mulai dioperasikan di timur laut dari waduk ini.
Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Waduk ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Pohgading mulai tahun 1930 hingga 1933 untuk membendung aliran Sungai Sani yang merupakan anak dari Sungai Juana. Luas waduk ini mencapai sekitar 5 km2 dan mencakup dua desa di Kecamatan Gembong, yakni Desa Gembong dan Desa Pohgading. Tipe bendungan dari waduk ini adalah urugan batu dengan tinggi 36 meter dari dasar sungai. Sedangkan panjang dari puncak bendungannya adalah 365 meter dan lebarnya 6 meter. Normalnya, waduk ini dapat menampung 9.503.000 meter kubik air yang berasal dari empat sungai yang tidak terlalu besar, yakni Sungai Sani, Sungai Bengkal, Sungai Bajangan, dan Sungai Sumuran.
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Waduk ini menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Desa Gembong dan sekitarnya. Selain sebagai sumber pengairan bagi lahan pertanian seluas 4.959 hektar di Kecamatan Gembong dan kecamatan-kecamatan sekitarnya, seperti Wedarijaksa, Juwana, Tlogowungu, dan Pati, waduk ini juga digunakan sebagai lokasi budidaya ikan air tawar.
Letaknya yang dekat dengan ibu kota Kecamatan Gembong, membuat waduk ini mudah diakses, sehingga waduk ini juga menjadi salah satu alternatif destinasi wisata di Kabupaten Pati. Selain itu, kawasan sekitar waduk ini juga sering digunakan sebagai tempat berkemah.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Daftar danau dan waduk di Indonesia
- Kabupaten Pati
- Gembong, Pati
- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana
- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)
- BPDAS Pemali Jratun
- Daerah Aliran Sungai (DAS)
- Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia
- Irigasi Premium
- Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 112.