Alun-Alun Ciamis
Alun-Alun Ciamis | |
Alun-Alun Ciamis di sisi barat (2012) | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Kabupaten Ciamis, Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 7°19′36″S 108°21′11″E / 7.326666°S 108.353111°E |
Pemilik | |
Luas | 25.398 m2[1] |
Fasilitas |
|
Alun-Alun Ciamis adalah sebuah alun-alun atau lapangan kota yang terletak di pusat Kabupaten Ciamis. Terletak di Jalan Nasional Rute 13 antara Kota Tasikmalaya dan Banjar membuat tempat ini menjadi lokasi yang sangat strategis.[2] Sekeliling alun-alun terdapat beberapa gedung penting seperti Masjid Agung Ciamis, pendopo, kantor DPRD, dan kantor bupati. Selain itu, di sekeliling juga terdapat gedung sekolah SMP Negeri 1 Ciamis yang letaknya berada di sebelah utara.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Tempat eksekusi mati 1927
[sunting | sunting sumber]Pada 12 November 1926,[3] Partai Komunis Indonesia (PKI) merencanakan pemberontakan di wilayah Kabupaten Ciamis. Rencana dari pemberontakan tersebut adalah usaha mereka untuk membunuh bupati Ciamis, R.A.A. Sastrawinata.[4][3]
Namun, pemberontakan tersebut gagal dikarenakan kecerobohan Sardjono di Kongres Prambanan karena telah salah perkiraan. PKI tidak paham struktur sosial yang menjadi dasar perjuangan revolusi untuk menciptakan kemerdekaan.[4]
Pemerintah Kolonial Belanda kemudian mengerahkan serdadu militernya untuk menangkap anggota dari pemberontakan tersebut. Pada 13 November 1926, mereka akhirnya berhasil menangkap sekitar 200 anggota pemberontakan.[3]
Hingga Sabtu 10 November 1927 pagi,[3] saat itu merupakan hari di mana ketiga tokoh PKI dihukum gantung, yakni Egom, Dirdja, dan Hassan Bakri. Hukuman itu dipertontonkan di depan umum sebagai tanda yang bisa menimbulkan efek jera bagi pelaku kerusuhan. Ketiganya dituduh oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai otak dalam pemberontakan November 1926.[4][3]
Perluasan
[sunting | sunting sumber]Dahulu, kawasan alun-alun bagian timurnya merupakan pasar tradisional. Pada masa pemerintahan Bupati Ciamis Taufik Hidayat, sekitar tahun 1990-an sampai 1992-an, pasar tersebut dipindahkan dekat Terminal Ciamis, bersamaan dengan dibangunnya Stadion Galuh, pemindahan sebagian perkantoran pemerintahan, dan membuat Jalur Lingkar Selatan. [5]
Alun-alun pada bagian timurnya kemudian dinamakan Taman Raflesia karena memiliki tugu air mancur yang berbentuk bunga raflesia. Nama "Raflesia" diambil karena bunga tersebut sering tumbuh di Pangandaran yang pada saat itu masih merupakan bagian dari Kabupaten Ciamis.[5]
Pandemi Covid-19
[sunting | sunting sumber]Guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, alun-alun ini sempat ditutup pada akhir tahun 2021, tepatnya pada tanggal 31 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Dikarenakan sebelum pandemi Covid-19 pula, tempat ini dijadikan pusat bagi warga untuk merayakan malam tahun baru.[6]
Revitalisasi
[sunting | sunting sumber]Alun-alun ini mulai direvitalisasi pada tanggal 10 Maret dan diresmikan pada 19 September 2023.[7] Awalnya, revitalisasi ini direncanakan selesai pada 5 September 2023 dengan anggaran Rp 11,59 miliar, dikarenakan ada penambahan fasilitas, kontrak kerja yang awalnya 180 hari diperpanjang menjadi 190 hari dan akhirnya diresmikan pada tanggal 19 September 2023.[8] Revitalisasi alun-alun ini menjadikannya sebagai salah satu alun-alun yang terbesar di Jawa Barat dengan luas 25.398 m2.[1] Sayangnya setelah revitalisasi, alun-alun ini mendapat aksi vandalisme berupa coretan.[9]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Putra, Permana (9 Juli 2023). "Alun-Alun Ciamis Disebut Akan Jadi yang Terbesar di Jawa Barat Setelah Digabungkan dengan Biaya Rp 11,59 Miliar, Progres Pengerjaan Baru 50 Persen". Radartasik.id. Diakses tanggal 4 Februari 2024.
- ^ Ma'arif, Samsul (26 September 2023). "Alun-Alun Ciamis, Wajah Baru Yang Semakin Kekinian". Nativeindonesia. Diakses tanggal 4 Februari 2024.
- ^ a b c d e Mereka yang Dituduh PKI dan Dibunuh di Alun Alun Ciamis. priangan.com (Video YouTube). 30 September 2021. Diakses tanggal 1 Februari 2024.
- ^ a b c Muhammad, Erik (5 September 2022). "Sejarah Pemberontakan PKI 1926, Pelakunya Digantung di Alun-alun Ciamis". HarapanRakyat.com. Diakses tanggal 1 Februari 2024.
- ^ a b Hermansyah, Dadang (10 April 2021). "Taman Raflesia Ciamis, Dulu Pasar Kini Arena Piknik". detik.com. Diakses tanggal 3 Januari 2024.
- ^ Hermansyah, Dadang (31 Desember 2021). "Cegah Kerumunan, Alun-alun Ciamis Ditutup Saat Malam Tahun Baru". detik.com. Diakses tanggal 6 Desember 2023.
- ^ Hermansyah, Dadang (21 September 2023). "Wajah Baru Alun-alun Ciamis dan Fasilitasnya". detik.com. Diakses tanggal 6 Desember 2023.
- ^ "Gagal Selesai Hari Ini, Alun-alun Ciamis Dipastikan Akan Diresmikan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin". inijabar.com. 5 September 2023. Diakses tanggal 3 Januari 2024.
- ^ Garmana, Irman (27 Oktober 2023). A, Anugrah, ed. "Baru Selesai Revitalisasi, Alun-alun Ciamis Sudah Ada Vandalisme". insiden24.com. Diakses tanggal 6 Desember 2023.