Amsal 6
Amsal 6 | |
---|---|
Kitab | Kitab Amsal |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 20 |
Amsal 6 (disingkat Ams 6) adalah bagian dari Kitab Amsal dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 35 ayat.
- Berisi nasihat-nasihat yang diucapkan oleh raja Salomo bin Daud.[3]
Struktur
[sunting | sunting sumber]- Amsal 6:1–19 = Berbagai-bagai nasihat
- Amsal 6:20–35 = Nasihat tentang perzinahan
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain;[4]
Ayat ini memperingatkan terhadap menjadi penanggung seorang sahabat (bandingkan Amsal 11:15; 17:18; 22:26) yang artinya menanggung utang seseorang jikalau dia gagal membayarnya. Hal ini menjadikan keadaan keuangan si penanggung tergantung pada tindakan sahabat itu dan mungkin ia akan mengalami hal-hal yang tidak terkendalikan. Keadaan ini bisa mendatangkan kemiskinan (bandingkan Amsal 22:26–27) dan kehilangan ikatan persahabatan yang sudah lama. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa kita harus menolak untuk membantu sesama yang sungguh-sungguh membutuhkan keperluan hidup yang pokok (Keluaran 22:14; Imamat 25:35; Matius 5:42); tetapi kita harus memberi kepada orang miskin, bukan meminjamkan (bandingkan Matius 14:21; Markus 10:21; lihat Amsal 19:17).[5]
Ayat 6
[sunting | sunting sumber]- Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak[6]
Seorang pemalas ialah seorang yang
- (1) terus menunda untuk memulai apa yang harus dilakukan (Amsal 6:9–10; bandingkan Amsal 22:13),
- (2) tidak menyelesaikan apa yang telah dimulainya (Amsal 12:27), dan
- (3) mengikuti jalan yang paling kurang mendatangkan kesulitan (Amsal 20:4). Kemalasan dalam hal rohani bahkan adalah lebih menggoda daripada kemalasan dalam hal jasmaniah. Allah menasihati kita untuk berusaha sungguh-sungguh meneguhkan panggilan dan pilihan kita (2 Petrus 1:10; bandingkan 2 Korintus 8:7; 2 Petrus 1:5).[5]
Ayat 20
[sunting | sunting sumber]- Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.[7]
Kitab Amsal sangat menghargai keluarga.
- 1) Sebuah keluarga terdiri atas seorang ayah, seorang ibu dengan seorang anak atau beberapa orang anak.
- 2) Ayah dan ibu harus bersama-sama terlibat dalam pembinaan rohani anak-anak mereka (Amsal 1:8–9; 4:1–5).
- 3) Anak-anak yang bijaksana akan menaati dan menghormati orang-tua mereka (Amsal 1:8; 2:1; 3:1; 10:1).
- 4) Kesetiaan dalam pernikahan dan kasih timbal-balik sangat dimuliakan (Amsal 5:15–20).[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
- ^ Amsal 1:1
- ^ Amsal 6:1
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Amsal 6:6
- ^ Amsal 6:20
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Amsal 6 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Amsal 6
- (Indonesia) Referensi silang Amsal 6
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Amsal 6
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Amsal 6