Cianjur, Cianjur
"Kecamatan Cianjur" atau "Cianjur kota" beralih ke halaman ini. Halaman ini berisi artikel tentang kecamatan sekaligus ibu kota dari Kabupaten Cianjur. Untuk kabupaten dengan nama yang sama, lihat Kabupaten Cianjur.
Cianjur
ᮎᮤᮃᮔ᮪ᮏᮥᮁ Cianjur Kota | |
---|---|
Koordinat: 6°49′00″S 107°08′20″E / 6.816566515399527°S 107.13897282943216°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Cianjur |
Pemerintahan | |
• Camat | Yudi Suhartoyo, S.Ip[1] |
Luas | |
• Total | 26,74 km2 (10,32 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 171.380 jiwa |
• Kepadatan | 6.409/km2 (16,600/sq mi) |
Kode pos | |
Kode area telepon | +62 263 |
Kode Kemendagri | 32.03.01 |
Desa/kelurahan | 5 desa 6 kelurahan |
Cianjur (atau juga dikenal: Cianjur Kota; aksara Sunda : ᮎᮤᮃᮔ᮪ᮏᮥᮁ) adalah sebuah kecamatan sekaligus menjadi ibu kota kabupaten di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini juga terletak di kaki Gunung Gede.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Utara | Kecamatan Mande |
Timur | Kecamatan Karangtengah |
Selatan | Kecamatan Cilaku |
Barat | Kecamatan Cugenang |
Iklim
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Cianjur memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan sedang dari Juni hingga September dan curah hujan tinggi dari Oktober hingga Mei.
Data iklim Cianjur | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 28.1 (82.6) |
28.3 (82.9) |
29.0 (84.2) |
29.3 (84.7) |
29.5 (85.1) |
29.3 (84.7) |
29.4 (84.9) |
29.9 (85.8) |
30.4 (86.7) |
30.2 (86.4) |
29.5 (85.1) |
28.9 (84) |
29.32 (84.76) |
Rata-rata harian °C (°F) | 24.0 (75.2) |
24.1 (75.4) |
24.4 (75.9) |
24.7 (76.5) |
24.7 (76.5) |
24.1 (75.4) |
23.9 (75) |
24.1 (75.4) |
24.6 (76.3) |
24.7 (76.5) |
24.5 (76.1) |
24.5 (76.1) |
24.36 (75.86) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 20.0 (68) |
19.9 (67.8) |
19.9 (67.8) |
20.1 (68.2) |
19.9 (67.8) |
18.9 (66) |
18.4 (65.1) |
18.3 (64.9) |
18.8 (65.8) |
19.3 (66.7) |
19.6 (67.3) |
20.1 (68.2) |
19.43 (66.97) |
Curah hujan mm (inci) | 283 (11.14) |
245 (9.65) |
295 (11.61) |
280 (11.02) |
204 (8.03) |
118 (4.65) |
116 (4.57) |
111 (4.37) |
119 (4.69) |
245 (9.65) |
299 (11.77) |
295 (11.61) |
2.610 (102,76) |
Sumber: Climate-Data.org[3] |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Catatan tertua tentang nama Cianjur muncul dalam Register Harian (Dagh Register) Kastil Batavia pada masa VOC, tertanggal 20 Januari 1678. Namun demikian nama yang tertulis adalah "Santoir" beserta dengan "Simapack". Para sejarwan menafsirkan bahwa kedua nama tempat tersebut berasosiasi atau merupakan pelafalan Belanda dari wilayah yang dibatasi dengan sungai Cianjur dan Cimapag.[4]
Cianjur pertama kali didirikan oleh Raden Aria Wira Tanu I dalam legenda masyarakat Cianjur, Kanjeng Dalem Aria Wira Tanu ini adalah Dalem (Bupati) petama sekaligus juga sebagai penyebar Agama Islam di Cianjur. Makam pendiri Cianjur saat ini sering dikunjungi oleh orang-orang baik dari dalam Kabupaten Cianjur maupun sekitarnya. Nama Cianjur berasal dari sungai Ci Anjur yang melintasi kecamatan Cianjur.
Cianjur juga terkenal dengan manisan, beras yang wangi dan pulen dan juga makanan ringan lainnya, juga terkenal dengan tauco. Cianjur berhawa dingin disebelah utara dan sedang di sebelah selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor, di selatan dengan Samudra Hindia, di barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, di timur dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut, dan di timur laut dengan Kabupaten Purwakarta.
Salah satu istana kepresidenan terletak di Cianjur tepatnya di Kecamatan Cipanas.
Kecamatan di Kabupaten Cianjur terdiri dari Sindangbarang, Cikadu, Sukaresmi, Pagelaran, Cilaku, Warungkondang, Mande, Karang Tengah, Pacet, Cikalong Kulon, Cidaun, Naringgul, Cibeber, Campaka, Ciranjang, Bojongpicung, Sukanagara, dan Tanggeung.
Demografi
[sunting | sunting sumber]Pada umumnya penduduk kabupaten Cianjur, demikian juga di kecamatan Cianjur, merupakan suku Sunda, serta komuntas suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, seperti suku Batak, Minangkabau, Bugis dan lainnya.[5] Bahasa yang digunakan umumnya Sunda (dialek Priangan), selain dari bahasa resmi bahasa Indonesia.
Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Cianjur sebanyak 171.380 jiwa, dengan kepadatan 6.409 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Cianjur berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 97,03%, kemudian Kekristenan 2,12% dimana Protestan 1,65% dan Katolik 0,47%. Sebagian lagi menganut Buddha yakni 0,83%, Hindu 0,01 dan Konghucu 0,01%.[2]
Kelurahan/desa
[sunting | sunting sumber]- Babakankaret
- Bojongherang
- Limbangan Sari
- Mekarsari
- Muka
- Nagrak
- Pamoyanan
- Sawah Gede
- Sayang
- Solokpandan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H Dari Camat Cianjur Diarsipkan 2021-08-25 di Wayback Machine., www.metropuncaknews.com, 25 Agustus 2021
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Agustus 2021.
- ^ "Climate: Cianjur". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 November 2020.
- ^ "Kemunculan Awal Nama Cianjur dalam Laporan VOC – iNurwansah". 2023-12-17. Diakses tanggal 2024-09-11.
- ^ "Suku-Suku yang Ada di Jawa Barat". www.adatnusantara.web.id. Diakses tanggal 25 Agustus 2021.