Doga (yoga)
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Doga (sebuah lakuran dari "Dog Yoga" dan diucapkan berima dengan "yoga") adalah praktik yoga sebagai latihan dengan anjing peliharaan. Gabungan yoga sebagai latihan dengan anjing peliharaan dimulai di Amerika pada tahun 2003, menyebar di Inggris pada 2004, dan telah menyebar ke seluruh dunia Barat pada tahun 2011. Ahli Doga telah menyatakan sifat anjing yang "tampaknya tercerahkan"[1] dan manfaat olahraga, ikatan, dan kenikmatan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas tersebut. Ahli Doga Mahny Djahanguiri telah menyatakan bahwa meskipun anjing "tidak benar-benar melakukan yoga",[2] Doga membawa tawa dan kegembiraan dan membebaskan orang dari perasaan bahwa mereka harus sempurna untuk berlatih. Namun, Doga telah dikritik sebagai tren sesaat dan meremehkan yoga.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Doga adalah gabungan yoga yang dilakukan bersama anjing. Doga dimulai dari buku di Amerika[3][4] pada 2003 yaitu Doga: Yoga for Dogs oleh Jennifer Brilliant dan William Berloni; mereka mengklaim bahwa "Dogis"[a][sic] tidak pernah mencoba untuk mengesankan. Mereka berlatih doga dengan tanpa usaha dan karuna, tidak pernah benar-benar sadar diri."[5] ABC News melaporkan bahwa kelas 30 menit yang "memungkinkan Anda bermeditasi dengan anjing" ternyata (berjalan) "sangat teratur".[6]
Pet Pavilion of London memperkenalkan Doga di Inggris pada 2004 dan dalam versi ini, pemilik lebih sering memegang anjingnya.[3][4] Di Inggris, Mahny Djahanguiri (ahli yoga Swiss-Inggris) yang mempopulerkan Doga dan di bukunya tahun 2015 Doga: Yoga for you and your dog menyatakan bahwa "tentu saja anjing tidak benar-benar melakukan yoga" dan menyarankan bahwa "Doga tidak ada hubungannya dengan kesempurnaan. Itu membawa tawa dan kegembiraan ke hati orang-orang".[2] Penulis perjalanan Elizabeth Gowing mencoba salah satu kelas Djahanguiri di distrik kota dengan populasi anjing yang sedikit yaitu Shoreditch. Elizabeth menyatakan bahwa penduduk kota tanpa anjing tampaknya merindukan anjing untuk dicintai. Dia mengamati adanya persamaan respons anak anjing ketika bermain di kelas yoga dengan anak anjing yang baru pertama kali belajar meditasi.[7] Kelas yoga dilalui dengan sikap duduk yang telah dimodifikasi supaya anjing bisa berbaring/dipangku oleh pemiliknya (boat pose). Sikap berdiri dengan tubuh dimiringkan kesamping dan anjing dibawah lengan seperti tas tangan (standing triangle pose).[7] Sikap terbalik kepala menunduk hingga menyentuh lantai dengan tumpuan di kedua kaki dan tangan dengan dan pinggul diangkat setinggi mungkin (downward dog pose) yang diikuti oleh anjing.[7]
Doga tiba di Australia pada tahun 2011, di mana instruktur Hannah Reed menyatakan bahwa "anjing-anjing dipijat dengan lembut menggunakan titik-titik tekanan" dan praktik itu aman untuk anjing dengan radang sendi atau displasia pinggul, tetapi dia menyatakan bahwa kelas bisa menjadi "sangat kacau".[8] Doga versi Kanada 2014 mengklaim mengeksplorasi dan mengembangkan pembelajaran sosial anjing melalui imitasi dan kognisi.[9]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Ahli Doga Brenda Bryan menulis di bukunya Barking Buddha pada 2009 bahwa Doga dapat mengajari kita mengenai cinta dan kehidupan, selain itu, anjing sepertinya juga mendapatkan "pemahaman" dari Doga dengan naluri bawaan mereka.[1] Katie Briney menulis di situs Active dan Bethany Lyttle menulis di The New York Times bahwa manfaat dari Doga seperti memfokuskan yoga pada penyatuan antarmakhluk (manusia dan hewan), membantu membangun mentalitas, menguatkan ikatan antara pemilik (manusia) dan hewan peliharaan (anjing), dapat memberikan kekuatan otot untuk meningkatkan latihan fisik, membantu anjing yang gemuk, terluka, atau tua, dan menyenangkan untuk dilakukan.[10][11] Terapis okupasi Melissa Y. Winkie menjelaskan dalam bukunya Sneak Peek of Dogwood Doga bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pemilik dan anjingnya dipilih karena nilai terapeutiknya.[12] Berbagai kegiatan ini harus memperhatikan tindakan pencegahan.
Masalah
[sunting | sunting sumber]Doga dikritik sebagai tindakan iseng yang meremehkan yoga karena kebijakan yang mengatur mengenai sertifikasi ahli Doga longgar dan ganggungan dari anjing yang tidak terlatih mengganggu konsentrasi dan relaksasi peserta.[13] Badan amal Inggris Dogs Trust telah memperingatkan bahwa Doga yang tidak diawasi dapat membahayakan kesejahteraan anjing.[3] Pelatih anjing dari Australia, Martin Dominick menyatakan pendapatnya tanpa menunjukkan bukti bahwa perilaku anjing yang tidak patuh dapat bertambah buruk akibat Doga.[8] Jack Stephens yang merupakan CEO asuransi hewan peliharaan menyatakan bahwa kebermanfaatan Doga pada anjing tidak pernah terbukti.[6]
Pada tahun 2007, analisis di bank Swedia SEB memilih Doga sebagai tanda yang paling jelas dalam ekonomi yang memanas. Dalam hal ini, pasokan uang yang berlebihan mendorong orang untuk membelanjakan hal-hal yang tidak penting yang dapat menyebabkan krisis finansial di perekonomian Swedia.[14]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dogi": diambil dari Yogi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Bryan, Brenda; Sparks, Bev (photography) (2009). Barking Buddha: Simple Soul Stretches for Yogi and Dogi. Seattle, Washington: Skipstone. hlm. 8–9. ISBN 978-1-594-85141-4. Diakses tanggal 2022-02-15.
- ^ a b Djahanguiri, Mahny (2015). Doga : Yoga for you and your dog. London: Hamlyn. hlm. 6–7. ISBN 978-0-600-62892-7. OCLC 910918592.
- ^ a b c "Yoga - with dogs". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2013-09-20. Diakses tanggal 2022-02-14.
- ^ a b Lawson, Alastair (2004-07-06). "Stressed out dogs relax through yoga" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-14.
- ^ Brilliant, Jennifer; Berloni, William (2003). Doga: Yoga for Dogs. San Francisco: Chronicle Books. hlm. 8. ISBN 978-0-811-84167-2.
- ^ a b Anon (January 25, 2004). "Dogs 'need' yoga too". ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 27, 2016. Diakses tanggal December 5, 2012.
- ^ a b c Gowing, Elizabeth (2019). Unlikely Positions (in Unlikely Places) : a Yoga Journey Around Britain. England: Bradt Travel Guides. hlm. 78–84. ISBN 978-1-78477-640-4. OCLC 1061309216.
- ^ a b Chisholm, Anna (Oktober 2, 2011). "Dog yoga, or doga, is latest fad to calm rowdy canines". The Sunday Mail. Queensland.
- ^ Dufresne Cyr, Gaby (2014). "Doga Classes". www.dogueshop.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal Maret 13, 2019. Diakses tanggal Oktober 7, 2019.
- ^ Lyttle, B. (April 8, 2009). "Bonding With Their Downward-Facing Humans". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal Maret 22, 2017. Diakses tanggal Februari 21, 2017.
- ^ Briney, Katie. "What is Doga?". ACTIVE.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal Juli 30, 2019. Diakses tanggal Oktober 7, 2019.
- ^ Winkle, Melissa. Porter, Macy; Yam, Phoebe, ed. Professional Applications of Animal Assisted Interventions: Sneak Peek of Dogwood Doga: Third Edition (dalam bahasa English).
- ^ Lyttle, B. (April 8, 2009). "Bonding With Their Downward-Facing Humans". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal Maret 22, 2017. Diakses tanggal 2022-02-15.
- ^ "Dogs doing yoga? Must be Sweden's economy overheating". The New York Times. May 24, 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal Maret 22, 2017. Diakses tanggal 2022-02-15.