Jackson Arief
Jackson Arief | |
---|---|
Lahir | 9 September 1949 Jakarta, Indonesia |
Meninggal | 3 Mei 1994 Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | produser rekaman |
Suami/istri | Menny Ruslan |
Anak | 4 |
Karier musik | |
Genre |
|
Tahun aktif | 1977 |
Label | Jackson Records |
Artis terkait | |
Mantan anggota | Jackson Film |
Jackson Arief (9 September 1949 – 3 Mei 1994) adalah seorang produser rekaman dan film yang mencetak sejumlah penyanyi terkenal. Nama-nama seperti Ebiet G. Ade, Franky & Jane, Vina Panduwinata, Utha Likumahuwa, dan Farid Bani Adam lahir lewat tangannya.
Kehidupan Pribadi
[sunting | sunting sumber]Anak Tambora, Jakarta Barat, ini bekerja di sebuah toko elektronik begitu meninggalkan bangku kelas I SMA. Untuk melayani para pembeli tape recorder dan kaset, ia harus mengenal berbagai aliran musik. "Lama-lama, saya jadi tertarik," tuturnya. Pengalamannya bertambah ketika ia berdagang sendiri alat elektronik dan lampu disko.
Pada 1976, namanya mulai tercatat sebagai produser film, lewat perusahaan yang dipimpinnya, Jackson Film Production. Menggandeng Sutradara Sjamsuddin Sjafi'i, ia memproduksi film-film Rhoma Irama. "Tapi, sekarang, saya tidak mau lagi memproduksi film cerita," kata Jackson, yang aslinya bernama Thung Tha Tung. "Selera masyarakat sukar ditebak." Ia lebih suka memproduksi film dokumenter, karena prosesnya lebih gampang, dan risiko lebih kecil. Lebih sreg berkecimpung di dunia rekaman, Jackson lebih berani mengambil risiko mengorbitkan penyanyi yang belum dikenal dengan warna suara ataupun genre lagu yang tidak mengikuti tren saat itu. Misalnya Vina Panduwinata. Ketika kaset pertamanya diedarkan, Vina terganjal popularitas Iis Sugianto. Yakin akan warna suara Vina yang "lain", Jackson kembali meluncurkan album kedua Vina yang ternyata mendapat sambutan yang baik dan Vina menjadi penyanyi terkenal bahkan saat ini dianggap sebagai salah satu legenda musik Indonesia.
Dalam memilih penyanyi, Arief mengaku menggunakan naluri dan kriteria. Keduanya berdasarkan kesenangannya akan sesuatu yang lain dari yang lain, baik dalam vokal, lirik, maupun komposisi lagunya. Dengan mengorbitkan Ebiet G. Ade yang ternyata disambut baik oleh masyarakat pencinta musik Indonesia, Jackson berhasil memulai tren baru di dunia musik Indonesia.
Ia menilai musik Indonesia mengekor ke Barat. Ketika dunia dilanda musik Bee Gees, "Muncul Rinto Harahap dengan musik ayunya," kata Jackson, yang senang menyebut musik manis dengan "musik ayu".
Anak keempat dari enam bersaudara ini gemar main golf, tenis, dan mendaki gunung. Di dinding kantornya di Glodok Plaza, Jakarta Barat, tergantung foto-foto saat ia ikut rally mobil. Jackson adalah ayah dari empat anak.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- [1] Diarsipkan 2017-08-12 di Wayback Machine.