Lompat ke isi

Kabupaten Pekalongan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Pekalongan
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀
 • Pegonڤاكالوڠان
 • Alfabet JawaPakalongan
Tugu Kajen
Masjid Agung Al-Muhtaram
International Batik Center
Lambang resmi Kabupaten Pekalongan
Peta
Peta
Kabupaten Pekalongan di Jawa
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan
Peta
Kabupaten Pekalongan di Indonesia
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan (Indonesia)
Koordinat: 6°52′57″S 109°40′12″E / 6.8825°S 109.67°E / -6.8825; 109.67
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri25 Agustus 1622
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKajen
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 19
  • Kelurahan: 13
  • Desa: 272
Pemerintahan
 • BupatiFadia A. Rafiq
 • Wakil BupatiRiswadi
 • Sekretaris DaerahM. Yulian akbar
Luas
 • Total836,13 km2 (322,83 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)
 • Total1.026.546
 • Kepadatan1,200/km2 (3,200/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,61% Islam
  • 0,04% Hindu
  • 0,01% Buddha[1][2][3]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Jawa Pekalongan
Jawa Banyumasan
 • IPMKenaikan 71,45 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3326 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 285
Pelat kendaraanG xxxx *B/*K/*O/*T
Kode Kemendagri33.26 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 768.500.117.000.- (2013)[5]
Semboyan daerahPekalongan SANTRI
(Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapi, Indah)
Flora resmiMelati gambir
Fauna resmiKutilang emas
Situs webwww.pekalongankab.go.id


Kabupaten Pekalongan (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀, Pegon: ڤاكالوڠان, translit. Pakalongan) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kajen. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Kota Pekalongan di sebelah Utara, Kabupaten Batang di sebelah Timur, Kabupaten Banjarnegara di sebelah Selatan, serta Kabupaten Pemalang di sebelah Barat. Penduduk kabupaten Pekalongan di tahun 2019 berjumlah 897.111 jiwa, dan sebanyak 1.026.546 jiwa pada pertengahan tahun 2024.[6][1]

Pekalongan berada di jalur utara Pulau Jawa yang menghubungkan JakartaTubanSurabaya. Angkutan umum antar kota dilayani oleh bus dan kereta api (di Kota Pekalongan).

Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai besar yang mengalir di antaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa. Kajen, ibu kota Kabupaten Pekalongan, berada di bagian tengah-tengah wilayah kabupaten, sekitar 25 km sebelah selatan Kota Pekalongan.

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]
Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan
Tenggara Kabupaten Purbalingga
Selatan Kabupaten Banjarnegara
Barat Kabupaten Pemalang

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Hampir seluruh penduduk Kabupaten Pekalongan adalah Suku Jawa dengan mayoritas beragama Islam. Selain itu terdapat minoritas pendatang seperti Peranakan Tionghoa dan Pendatang Arab.

Masyarakat Kabupaten Pekalongan mayoritas menuturkan Bahasa Jawa Pekalongan, selain Dialek Bahasa Jawa Pekalongan juga terdapat minoritas penutur Bahasa Jawa Banyumasan atau Jawa Ngapak pada beberapa kecamatan di bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara dan Dataran Tinggi Dieng seperti Paninggaran, Kandangserang, Petungkriyono dan Lebakbarang.[7]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
Potret Raden Toemenggoeng Ario Soerjo beserta Raden Ajoe (istri), Bupati Pekalongan (masa jabatan 1924-1944).
No. Bupati Awal menjabat Akhir menjabat Wakil Bupati
24 Laila Fadia Elfouz Rafiq 27 Juni 2021 Petahana Riswadi

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[8] 2014–2019[9] 2019–2024[10] 2024–2029
PKB 11 Kenaikan 12 Kenaikan 15 Penurunan 14
Gerindra (baru) 0 Kenaikan 5 Steady 5 Penurunan 4
PDI-P 11 Steady 11 Steady 11 Penurunan 8
Golkar 6 Penurunan 5 Penurunan 4 Kenaikan 9
PKS 0 Kenaikan 1 Steady 1 Kenaikan 2
Hanura (baru) 3 Penurunan 1 Penurunan 0 Steady 0
PAN 6 Penurunan 4 Steady 4 Steady 4
Demokrat 3 Penurunan 2 Penurunan 0 Steady 0
PPP 3 Kenaikan 4 Kenaikan 5 Penurunan 4
PPNU 2
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 8 Kenaikan 9 Penurunan 7 Steady 7

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]
Litografi kediaman residen Pekalongan di Bojong (1883-1889).

Kabupaten Pekalongan terdiri dari 19 kecamatan, 13 kelurahan, dan 272 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 934.929 jiwa dengan luas wilayah 837,00 km² dan sebaran penduduk 1.117 jiwa/km².[11][12] Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kajen. Kajen, dulunya merupakan kota kecamatan yang telah dikembangkan menjadi ibu kota kabupaten yang baru, menggantikan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pekalongan yang berlokasi di Jl. Nusantara Nomor 1 Kota Pekalongan. Kepindahan Ibu kota Kabupaten Pekalongan ke Kajen, dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2001, walaupun SK Mendagri sudah diterbitkan pada tahun 1996. Hal ini terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas pemerintah di Kota Kajen yang dilaksanakan secara bertahap.

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pekalongan, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[13] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.26.11 Bojong 22 51156 Desa
33.26.14 Buaran 3 7 51171 Desa
Kelurahan
33.26.06 Doro 14 51191 Desa
33.26.08 Kajen 1 24 51161 Desa
Kelurahan
33.26.01 Kandangserang 14 51163 Desa
33.26.07 Karanganyar 15 51182 Desa
33.26.18 Karangdadap 11 51174 Desa
33.26.13 Kedungwuni 3 16 51173 Desa
Kelurahan
33.26.09 Kesesi 23 51162 Desa
33.26.03 Lebakbarang 11 51183 Desa
33.26.02 Paninggaran 15 51164 Desa
33.26.04 Petungkriyono 9 51193 Desa
33.26.17 Siwalan 13 51154 Desa
33.26.10 Sragi 1 16 51155 Desa
Kelurahan
33.26.05 Talun 10 51192 Desa
33.26.15 Tirto 16 51151 Desa
33.26.16 Wiradesa 5 11 51152 Desa
Kelurahan
33.26.19 Wonokerto 11 51153 Desa
33.26.12 Wonopringgo 14 51181 Desa
TOTAL 13 272

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Pekalongan telah lama dikenal sebagai kota batik, dan salah satu pusat produksi batik berada di Kecamatan Buaran dan Wiradesa. Beberapa nama produsen batik yang cukup dikenal di antaranya Batik Humas (singkatan dari Husein Mohammad Assegaff). Sedangkan pabrik sarung (kain palekat) terkenal di Pekalongan antara lain Gajah Duduk dan WadiMoor. Terdapat juga pusat batik di Wiradesa yaitu International Batik Center atau "IBC".

Di bagian selatan terdapat daerah wisata pegunungan Linggo Asri, terletak 37 km sebelah selatan Kota Pekalongan arah Kajen (dari jalan Jakarta-Semarang pertigaan Wiradesa ke selatan atau dari kota Pekalongan arah Buaran), dimana daerah tersebut terdapat pemandian dan taman bermain seta wisata hutan pinus milik Perum Perhutani dan juga terdapat komunitas masyarakat Hindu di Pekalongan. Di sini terdapat peninggalan berupa lingga dan yoni yang terletak sekitar 500 meter dari kompleks pemandian linggo asri.

Sebenarnya masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pekalongan, antara lain, Pantai Sunter Depok, Watu Bahan, Pantai Wonokerto, Ekowisata Petungkriyono, Wisata Air, Wisata Hutan, Wisata Budaya, Curug Siwatang Paninggaran, Candi Trenggolek Paninggaran, Puncak Anjir, Bukit Pawuluhan Kandangserang, dan lain-lain. Ada juga wisata alam indah tersembunyi seperti Curug Bajing yang akses jalannya masih belum memadahi.[14] Pekalongan masih menunggu investor yang ingin mengembangkan objek wisata ini.

Buat penikmat makanan, Pekalongan menyediakan wisata kuliner berupa Taoto dan nasi megono, Taoto adalah sejenis soto yang dibuat dengan kuah taoco dan dengan daging serta jerohan kerbau. Sedang megono adalah cacahan nangka muda yang dibumbui parutan kelapa dan dikukus yang cocok buat dinikmati saat masih panas

Bagi anda yang menyukai wisata sejarah, bisa mengunjungi pabrik gula PG Sragi yang terdapat di Kecamatan Sragi. Pabrik tersebut merupakan pabrik peninnggalan kolonial Belanda.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Fasilitas Kesehatan

[sunting | sunting sumber]
  • Rumah Sakit Islam "RSI" Pekajangan di Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan
  • Rumah Sakit Umum Daerah "RSUD" Kajen di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan
  • Rumah Sakit Umum Daerah "RSUD" Kraton di Kota Pekalongan
  • Puskesmas dan Pusling (Puskesmas Keliling) sudah tersedia di seluruh kecamatan
  • Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Kajen
  • Klinik Pratama Mitra Bahagia NU Simbang Wetan Buaran

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Sistem transportasi di Kabupaten Pekalongan cukup memadai, karena kabupaten tersebut terletak berada di jalan provinsi antara Comal dan Purbalingga serta lintas utara Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Semarang. Di Kecamatan Kajen terdapat sebuah terminal bus yang cukup besar yakni Terminal Induk Kajen yang melayani trayek JakartaPekalongan. Bus yang melayani rute tersebut diantaranya Dewi Sri, Dedy Jaya, Sinar Jaya, Kurnia Jaya, Garuda Mas, Laju Prima, dll.

Ada juga satu–satunya stasiun kereta api di Kabupaten Pekalongan, yaitu Stasiun Sragi di jalur utara Jawa. Sayangnya, stasiun ini tidak melayani penumpang karena statusnya yang merupakan stasiun kecil, sehingga masyarakat harus menuju ke Stasiun Pekalongan yang berada di Kota Pekalongan untuk menaiki kereta api. Stasiun ini merupakan stasiun kelas C yang melayani seluruh perjalanan kereta api.

Kuliner Daerah

[sunting | sunting sumber]

Pekalongan memiliki banyak makanan khas yang sangat unik dan enak, antara lain:

yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa. Rasanya gurih dan pedas, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambahan lalapan pete serta ikan goreng. Di [Kabupaten Pekalongan] bagian selatan biasanya makanan ini dibuat ketika sedang hajatan yang kemudian diberikan untuk oleh-oleh para tamu undangan. Kebiasaan ini telah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu kala. Nasi ini dibungkus dengan daun jati atau juga bisa dengan daun pisang, dan mereka biasa menyebutnya dengan nama "Sego Gori"(Nama lain dari Megono).

Tauto dan nasi

Sejenis sup daging kuah kental khas pekalongan dengan bumbu khas Taoco yaitu kedelai yang dibusukan hingga kental.

Sebetulnya makanan ini sejenis dengan soto juga, namun perbedaanya adalah pada bumbu kuahnya yang diolah dengan menggunakan buah pucung yang sudah masak.

Ikan ini adalah ikan laut yang kemudian diolah dengan proses pengasapan, sehingga ikan tersebut akan berubah warna, rasa dan aroma. Bau ikan panggang ini sangat khas dan banyak kita jumpai di pasar-pasar tradisional [Kabupaten Pekalongan]. Biasanya ikan panggang ini diolah dengan disambal, dipecak, disayur dan digoreng.

adalah jenis wajik terbuat dari beras ketan ditambah gula merah dan parutan kelapa dincampur jadi satu dan dicetak, makanan ini sangat cocok buat oleh oleh.

adalah terbuat dari campuran kopi murni dengan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, cengkih, kayu manis, pandan, batang serai, dan pala.

terbuat dari tepung beras dan gula jawa/merah, makanan ini sudah cukup melegenda khususnya di pekalongan bagian barat sampai ke comal, oleh karena tempat pemasarannya juga sampai juga di pasar comal maka banyak yang menyebut makanan ini sebagai 'apem comal'

Sejenis makanan khas kesukaan masyarakat umum Pekalongan yaitu "urapan sayur kangkung" bercampur parutan kelapa dibumbui garam. Biasanya dicampur adukan dengan "tempe goreng" yang dipotong-potong, "botok" ("oncom rebus"), dan sentuhan akhir adalah disiram "sambal khusus". Pada saat memesan penyebutannya menjadi panjang, seperti “Kluban kerupuk tempe sambal”, hal ini terjadi dikarenakan selera masyarakat setempat yang berbeda, juga kesukaan masing-masing yang tidak sama.

Adalah makanan khas Paninggaran sejenis kerupuk yang terbuat dari tepung tapioka dan digoreng menggunakan pasir kali yang tentunya juga sudah dibersihkan. "Krenyes" dalam bahasa indonesia adalah pembumbuan pada usek tersebut. Terdapat dua varian rasa, yaitu pedas dan manis.

Yaitu sejenis makanan khas dari Paninggaran yang terbuat dari parutan singkong.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 16 September 2024. 
  2. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Pekalongan". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  3. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2022-2023". www.jateng.bps.go.id. Diakses tanggal 16 September 2024. 
  5. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 2013-02-15. 
  6. ^ "Kabupaten Pekalongan Dalam Angka 2020" (pdf). www.pekalongankab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-25. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  7. ^ Hananto, Akhyari. "Bahasa Jawa, dan Berbagai Variasinya yang Luar Biasa". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  8. ^ "Pekalongan Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan. 09-08-2013. Diakses tanggal 29-04-2023. 
  9. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pekalongan 2014-2019
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pekalongan 2019-2024
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  13. ^ Kode Pos Kabupaten Pekalongan
  14. ^ "Riska Apriyoga: Si Cantik dari Petungkriyono, Curug Bajing". Travelmate Kamu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-14. Diakses tanggal 28 Maret 2015. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]