Lucy Stone
Lucy Stone | |
---|---|
Lahir | West Brookfield, Massachusetts, Amerika Serikat | 13 Agustus 1818
Meninggal | 18 Oktober 1893 Boston, Massachusetts, AS | (umur 75)
Kebangsaan | Amerika Serikat |
Almamater | Oberlin College |
Dikenal atas | Aktivisme abolisionisme, hak suara perempuan, hak perempuan |
Suami/istri | Henry Browne Blackwell (1825–1909) |
Anak | Alice Stone Blackwell (1857–1950) |
Lucy Stone (13 Agustus 1818 – 19 Oktober 1893) adalah seorang aktivis abolisionisme, hak suara perempuan, dan hak perempuan dari Amerika Serikat. Ia merupakan seorang lulusan Oberlin College dan menjadi aktivis gerakan antiperbudakan di American Anti-Slavery Society.[1][2] Stone merupakan salah satu anggota pendiri American Woman Suffrage Association (AWSA) serta menjadi pendiri dari surat kabar terbitan AWSA, Women's Journal.[3] Ia juga menjadi salah satu perintis National Women's Rights Convention di Worcester.[4]
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Stone lahir dari keluarga petani di Coy's Hill, West Brookfield, Massachusetts. sebagai anak kedelapan dari sembilan bersaudara dari pasangan Francis Stone III dan Hannah Matthews. Francis dan ayahnya merupakan pengrajin kulit dari North Brookfield. Francis kemudian pindah ke New Braintree namun selama di sana, Hannah tidak menyukai lingkungan pabrik kulit tempat mereka tinggal dan merekapun pindah ke West Brookefield dan menjadi petani. Stone kecil membantu keluarganya bertani dan berternak sapi. Ia tumbuh di lingkungan norma yang memandang bahwa suami harus berkuasa terhadap istri. Stone, dari melihat perlakuan ibunya oleh ayahnya serta melihat perempuan-perempuan dewasa lainnya di lingkungannya, berpikir bahwa aturan seperti itu harus diubah. Saat ia ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, ayahnya berkata, "Apa anak ini gila?" Stone lalu mengumpulkan uangnya sendiri dan sempat bersekolah di Monson, Quaboag, dan Wilbraham.[5][6]
Pada tahun 1839, Stone mendaftar ke sekolah seminari putri di Mount Holyoke. Pada tahun 1843, ia meneruskan pendidikannya ke Oberlin College di Oberlin, Ohio yang merupakan perguruan tinggi pertama di Amerika Serikat yang mau menerima siswa Afrika-Amerika dan perempuan. Biaya pendidikannya ia dapatkan dari penghasilannya mengajar privat dan di sekolah-sekolah. Ia lulus pada tahun 1847 dan menjadi perempuan Massachusetts pertama memiliki gelar perguruan tinggi.[7][8][9]
Karier
[sunting | sunting sumber]Stone, pada tahun 1848, kemudian menjadi salah satu edukator dan orator di American Anti-Slavery Society, sebuah himpunan antiperbudakan yang didirikan oleh William Lloyd Garrison. Stone sebelumnya pernah bertemu dengan Garrison di Oberlin College. Stone menyampaikan pidato-pidato publik di kota-kota di Amerika Serikat untuk mengkampanyekan abolisionisme serta hak perempuan. Pada tahun 1850, ia turut serta dalam menyelenggarakan konvensi nasional perempuan pertama di AS, National Women's Rights Convention, yang diadakan di Worcester, Massachusetts. Konvensi tersebut dihadiri oleh massa perempuan lebih dari 1.000 orang dan dipandang sebagai awal dari pergerakan hak perempuan nasional di Amerika Serikat.[3][7] Laporan mengenai konvensi tersebut diceritakan menjadi sesuatu yang membuat Susan B. Anthony mengikuti gerakan aktivisme hak perempuan.[6]
Konvensi perempuan nasional kemudian diadakan setiap tahun setelah 1850. Stone kembali turut serta dalam konvensi tahun 1852 hingga tahun 1856 di Kota New York saat ia ditunjuk menjadi presiden konvensi.[1] Pada tahun-tahun tersebut pula, Stone terus berkeliling Amerika Serikat untuk menyampaikan pidato-pidatonya. Ia kerap digambarkan hanya mengenakan pakaian sederhana saja seperti celana pof yang berbeda jika dibandingkan dengan beberapa aktivis lainnya yang mengenakan pakaian tren busana saat itu. Penatua Gereja Unitarian, Theodore Parker, yang menemui Stone setelah salah satu pidatonya di konvensi tahun 1852 di Syracuse memujinya sembari berkata, "Tuhan menciptakanmu untuk menjadi seorang orator." Perkataan Parker tersebut dimuat di surat kabar Syracuse Standard.[5]
Stone mengurangi kegiatan aktivismenya pada tahun 1857 setelah ia melahirkan anak pertamanya.[4] Pada masa Perang Saudara Amerika Serikat, ia sempat turut mendirikan Women's National Loyal League bersama dengan aktivis-aktivis lainnya seperti Anthony dan Elizabeth Cady Stanton. Setelah perang berakhir, Amerika Serikat mengesahkan Amendemen UUD ke-XIV dan XV yang memberikan kesetaraan perlindungan hukum dan hak suara bagi orang Afrika-Amerika. Stone menyayangkan bahwa dua amendemen tersebut tidak juga mencakup perempuan. Bersama dengan beberapa aktivis lainnya seperti Mary Livermore dan Julia Ward Howe mendirikan American Woman Suffrage Association (AWSA) pada tahun 1869 yang mengampanyekan pemberian hak suara untuk perempuan. AWSA menerbitkan surat kabarnya yang bernama Women's Journal dan mulai terbit pada tahun 1870. AWSA kemudian bergabung dengan organisasi perempuan lainnya yaitu National Woman Suffrage Association (NWSA) dan membentuk National American Woman Suffrage Association (NAWSA) pada tahun 1890.[2][7]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Stone menikahi Henry Browne Blackwell, seorang pengusaha perkakas yang juga merupakan seorang abolisionis. Stone bertemu dengan Blackwell saat ia sedang berbicara untuk mengampanyekan hak perempuan di Balai Negara Bagian Massachusetts tahun 1851. Mereka menikah pada tahun 1853. Pernikahan Stone dan Blackwell menjadi perhatian publik karena kata "patuh" (bahasa Inggris obey) tidak disebutkan dalam sumpah pernikahan dan Stone tidak mengubah nama belakangnya menjadi nama belakang suaminya setelah menikah. Setelah itu, muncul sebutan Lucy Stoner untuk menyebut perempuan-perempuan yang menolak mengganti nama belakangnya dengan nama suaminya. Stone melahirkan anak pertamanya dan satu-satunya, Alice Stone Blackwell, pada tahun 1857 yang kelak juga menjadi aktivis hak suara perempuan.[2][3] Stone awalnya merupakan jemaat Gereja Kongregasional Ortodoks namun dikeluarkan dari gerejanya karena ia mendukung seorang pendeta yang menentang perbudakan serta karena pandangannya mengenai kedudukan perempuan dalam Alkitab yang menurutnya telah ditafsirkan dengan salah. Ia kemudian beralih ke Unitarianisme. Alice Stone Blackwell, di dalam tulisannya tahun 1930, menyebutkan bahwa pandangan properbudakan dari kalangan gereja saat itu membuat ibunya tidak menyukai organisasi agama.[5][6][7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Lucy Stone". Women's Rights National Historical Park. National Park Service. 2015-03-27. Diakses tanggal 2020-03-11.
- ^ a b c "Lucy Stone". Archives of Women's Political Communication. Carrie Chapman Catt Center for Women and Politics Iowa State University. Diakses tanggal 2020-03-11.
- ^ a b c Smith, B. H. "Lucy Stone". Boston Women’s Heritage Trail. Diakses tanggal 2020-03-11.
- ^ a b O'Dea Schenken, S. (1999). From Suffrage to the Senate. California: ABC-CLIO. hlm. 645. ISBN 0-87436-960-6.
- ^ a b c Blackwell, A. S. (1930). Lucy Stone: Pioneer of Woman's Rights. Charlotte: The University Press of Virginia. hlm. 7, 100–101.
- ^ a b c Blackwell, A. S. (1904). "Lucy Stone". Dalam Howe, J. W.; Graves, M. H. Representative Women of New England. Boston: New England Historical Pub. Co. hlm. 191–201.
- ^ a b c d "Lucy Stone". Ohio History Central. Ohio History Connection. Diakses tanggal 2020-03-14.
- ^ "Lucy Stone". New Jersey Women's History. Alice Paul Institute. Diakses tanggal 2020-03-14.
- ^ "Lucy Stone". Brooklyn Museum. Diakses tanggal 2020-03-14.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Beberapa pidato Stone di situs Archives of Women's Political Communion: