Misi (Kristian)
Sebahagian daripada siri tentang
|
---|
Yesus Kristus |
Yesus Kristus · Kelahiran · Penyaliban · Wafat · Kebangkitan |
Asas |
Gereja · Kerajaan · Pegangan · Perjanjian Baru |
Alkitab |
Wasiat Lama · Wasiat Baru · Injil · Kanun · Kitab · Apokrifa |
Teologi |
Tuhan (Bapa · Anak · Roh Kudus) · Apologetik · Katolikisme · Kristologi · Misi · Pembaptisan · Sejarah teologi · Penyelamatan · Tritunggal |
Sejarah dan tradisi |
Pengikut · Bunda Maria · Santo Petrus · Paulus si Hawari · Bapa Gereja · Awal · Konstantinus Agung · Persidangan · Thomas Aquinas · Perpecahan Timur-Barat · Perang Salib · Reformasi Protestan |
Tajuk umum |
Agama lain · Kesarwabangsaan · Kesenian · Khutbah · Kritikan · Liturgi · Muzik · Simbolik · Sembahyang · Tahun gereja |
Denominasi dan gerakan |
Adventisme · Anabaptis · Anglikan · Baptis · Calvinisme · Evangelikalisme · Kesucian · Katolik Bebas · Luteran · Metodis · Katolik Lama · Roman Katolik · Protestan · Pentekosta
|
Portal Kristian |
Yang dimaksudkan dengan Misi Kristian ialah mengkhabarkan dan memberitakan Injil keselamatan kepada dunia, sebagai bahagian lanjutan kedatangan Kristus/Mesias yang datang pertama kali ke dunia ini (Menyebarkan berita Syurga dari Allah akan hidup yang abadi kepada manusia) dan pengabaran kedatangan Kristus/Mesias yang akan kedua kali-Nya datang untuk penghakimannya kepada dunia ini pada akhir zaman.
Misi Salib
[sunting | sunting sumber]Misi Salib ialah tugas yang dijalankan Mesias sebagai manusia biasa di bumi ini di dalam kelahiran, pengajaran Injil keselamatan, kematian di kayu salib, kebangkitan dari alam maut dan kenaikan ke Syurga Yesus Kristus yang diakhiri turunnya Roh Kudus dari Syurga ke bumi. Lihat Alkitab.
Pertentangan Kristus dan Iblis
[sunting | sunting sumber]Dalam pertentangan antara Kristus dan Iblis, selama masa perkhidmatan Juru Selamat di dunia ini, tabiat si penipu besar itu telah disingkapkan. Perlawanan Iblis yang begitu kejam terhadap Penebus Dunia dan hujatannya yang paling berani menuntut agar Kristus menyembah dia, keberaniannya yang gegabah membawa Kristus ke puncak gunung dan ke atas menara bait suci, kedengkiannya terhadap penebusan/menyelamat manusia diungkapkan dengan menyuruh Kristus untuk menjatuhkan diriNya ke bawah dari ketinggian. Adanya niat jahat untuk terus membuntuti Yesus (jati diri Mesias sebagai manusia) dari suatu tempat ke tempat yang lain, serta mengilhami hati imam-imam Yahudi dan umat manusia untuk menolak cinta kasih Allah, dibalas dengan laungan terakhir Iblis denagan segenap pengikutnya,"Salibkan Dia! Salibkanlah Dia!" - semua ini menimbulkan kekaguman terhadap Mesias dan perasaan marah seluruh semesta alam terhadap Lucifer.Lihat Injil.
Perlawanan Iblis atas Misi Penebusan/Keselamatan Manusia menurut Perjanjian Baru
[sunting | sunting sumber]
Penolakan Dunia
[sunting | sunting sumber]Penolakan Dunia ialah tindakan dimana umat Yahudi pada masa itu tidak mempercayai bahawa Yesus ialah Mesias yang ditunggu-tunggu kedatangannya - dinubuatkan segenap para Nabi di dalam Perjanjian Lama. Bukti kejayaan kerja Iblis dalam penghasutan, kelicikan dan kepalsuan, dengan mana ia berusaha menghalang pekerjaan Yesus, kebencian yang dinyatakan melalui kanak-kanak perlanggaran (manusia berdosa), tuduhan-tuduhan kejam terhadap Mesias yang hidupNya ialah kebaikan dan kudus yang tiada tandinganNya, semuanya terbit dari rasa dendam di lubuk hatinya yang terdalam. Api kecemburuan dan permusuhan, kedengkian dan dendam kesumat meletus terhadap Mesias di Golgota, sementara seluruh alam semesta dan syurga menatap pemandangan itu dengan rasa ngeri.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- Kamus Alkitab - Lembaga Alkitab Bahasa Indonesia 1997
- Buku New Jerusalem
Pustaka
[sunting | sunting sumber]- Shourie, A. (1994). Missionaries in India: Continuities, changes, dilemmas. New Delhi: ASA Publications.
- Goel, S. R. (1996). History of Hindu-Christian encounters, AD 304 to 1996. ISBN 81-85990-35-2
- Madhya Pradesh. (1998). Vindicated by time: The Niyogi Committee report on Christian missionary activities. New Delhi: Voice of India.