Pengguna:BP60Fita/bak pasir
REAKSI BERANTAI POLIMERASE
PENGERTIAN
[sunting | sunting sumber]Reaksi Berantai Polimerase, merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk memperpanjang sekuen tertentu yang digunakan sebagai target yang akan di perbanyak. Perangkat ini dapat dioperasikan dengan mudah, namun hal yang harus di perhatikan adalah suhu yang digunakan pada saat perangkat di larikan [1]
TAHAPAN
[sunting | sunting sumber]Secara garis besar, perangkat ini bekerja dalam 3 tahap utama. Tahapan ini memerlukan pengkondisian yang sesuai dengan yang akan kita gunakan. Proses pelarian perangkat ini berdasarkan keenam tahap berikut tahapan denaturasi DNA, penempelan primer dan pemanjangan sekuen. Proses ini dilakukan secara berulang sehingga di dapatkan hasil sekuen yang diharapkan [2]
3 (tiga) tahapan besar yang dilakukan adalah Denaturasi DNA: Proses pemisahan dari ikatan ganda menjadi ikatan tunggal Penempelan Primer: Merupakan tahapan penempelan primer pada sekuen target Pemanjangan Sekuen: Dilakukannya pembacaan & penambahan jumlah [2]
JENIS PCR
[sunting | sunting sumber]Ada berbagai macam PCR yang dapat digunakan. Nama yang dapat digunakan tidak harus menggunakan akhiran PCR namun memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengamplifikasi [1]
- RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction) [1]
- ERIC-PCR (Enterobacter Repertitive Intergenic Consensus Polymerase Chain Reaction)
- Inverse PCR
- Nested PCR
- RFLP
- ANDRA
- Q-PCR (Quantitaive PCR) [1]
APLIKASI
[sunting | sunting sumber]Hasil dari proses PCR ini dapat digunakan untuk sekuensing DNA yang diterapkan untuk mengetahui pohon filogeni yang di proses melalui ilmu bioinformatika
REFERENSI
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d >(Inggris) Carl T. Wittwer & Jared S Farrar. 2012. "Magic in Solution : an Intoduction and Brief History of PCR" in "PCR Troubleshooting & Optimization: The Essential Guide". Suzanne Kennedy,Nick Oswald Ed. 1-17. Norfolk (UK):Caisster Academic
- ^ a b >(Inggris) Stephen A Bustin. 2010. The PCR Revolution: Basic Technologies and Applications. 55-57. New York (US): Cambridge University