Prasasti Rambatan
Tampilan
Prasasti Rambatan adalah salah satu prasasti peninggalan Raja Adityawarman bertanggal candrasengkala 1291 Saka atau 1369 Masehi, yang ditemukan di Rambatan, Tanah Datar, kira-kira 6 km dari Batusangkar, Sumatera Barat. Teks prasasti ini ditulis dalam bahasa Melayu Kuno, terdiri dari enam baris. Penafsiran atas isi prasasti ini belum jelas benar, tetapi terdapat penyebutan nama Adityawarman serta tempat pemujaan untuk menghormati tapak kaki Sang Buddha (Jinapada).[1]
Teks
[sunting | sunting sumber]Berikut ini teks prasasti ini, menurut pembacaan Boechari, sbb.:[2]
- Om subhamastu ||0|| candra dwara bhuja ratu jalasatamako gandha sa
- le kr s naye....sapurn ne pa....
- ja nāma trayo °agatwa batapanthama gata janati trampampah
- tra krama| purwwaśtha kusaṇa tmuha nr papati °a dityawarmma nr pah
- sa rāja mantra jata nama dheyam... ha jaga ra danda sa....pajapa
- sriyuga pada patmua yah wwah tamatajinapadam
Terjemahan
[sunting | sunting sumber]Terjamahan isi teks menurut A. Griffiths, sbb.:
- Pada tahun Saka 1291, pada paruh gelap bulan Karttika dan pada tanggal 8, hari Senin, tempat perlindungan Buddha yang sangat indah dan penuh gemerlap telah selesai. Orang-orang yang datang ke sini, telah datang ke sini setalah menjalajah beberapa jalan, dan beristirahat meskipun beberapa saat. Raja Adityawarman, seorang raja yang dipenuhi kemilau, kelakuan baik, yang gigih di kehidupan lalu,
- .... pejabat raja,......bernama......telah membuat sebuah serambi,......yang sepasang kaki teratainya tidak tertandingi teratai lainnya......semuanya......kaki Buddha.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kozok, Uli (2015). A 14th Century Malay Code of Laws: The Nitisarasamuccaya. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 40. ISBN 9814459747, 9789814459747.
- ^ Kusumadewi, Sri Ambarwati (2012). Adityawarman (1347-1374 Masehi): Kajian Epigrafi (PDF). Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Arkeologi, Universitas Indonesia.