Sonnō jōi
Tampilan
Sonnō jōi (尊皇攘夷 , Hormati kaisar, usir orang barbar) adalah sebuah falsafah politik dan gerakan sosial Jepang yang berasal dari Neo-Konfusianisme; Kalimat tersebut menjadi slogan politik pada 1850-an dan 1860-an dalam gerakan menentang Tokugawa bakufu, pada zaman Bakumatsu ("Akhir Bakufu"). Slogan Sonno Joi berkembang subur di dua tempat masing-masing di daerah Satsuma di ujung Selatan Kyushu dan daerah Chosu di ujung Barat Honshu.[1]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-14. Diakses tanggal 2014-07-26.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Akamatsu, Paul. (1972). Meiji 1868: Revolution and Counter-Revolution in Japan (Miriam Kochan, translator). New York: Harper & Row.
- Beasley, William G. (1972). The Meiji Restoration. Stanford: Stanford University Press.
- Craig, Albert M. (1961). Chōshū in the Meiji Restoration. Cambridge: Harvard University Press.
- Jansen, Marius B. and Gilbert Rozman, eds. (1986). Japan in Transition: from Tokugawa to Meiji. Princeton: Princeton University Press. 10-ISBN 0691054592/13-ISBN 9780691054599; OCLC 12311985
- Jansen, Marius B. (2000). The Making of Modern Japan. Cambridge: Harvard University Press. 10-ISBN 0674003349/13-ISBN 9780674003347; OCLC 44090600
- Shiba, Ryotaro. (1998). The Last Shogun: The Life of Tokugawa Yoshinobu. Tokyo: Kodansha. ISBN 1-56836-246-3