Susanto Zuhdi
Susanto Zuhdi | |
---|---|
Lahir | 4 April 1953 Banyumas, Jawa Tengah |
Pekerjaan | Sejarawan |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Genre | Sejarah Maritim, Nasionalisme |
Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum. (lahir 4 April 1953 di Banyumas) adalah Sejarawan Indonesia yang ahli dalam bidang Sejarah Maritim. Ia merupakan Guru Besar di Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI). Zuhdi mengajar baik di program sarjana maupun pascasarjana ilmu sejarah.[1][2] Selain itu, ia juga merupakan Guru Besar Universitas Pertahanan Indonesia.[3]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Zuhdi menyelesaikan sarjana dalam bidang sejarah dari Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, pada tahun 1979. Ia kemudian melanjutkan studi magister dalam program ganda (sandwich program) di Universitas Indonesia dan Universitas Amsterdam pada 1988 hingga 1991.[4] Tesis magisternya berjudul "Perkembangan Pelabuhan dan Kota Cilacap, 1830-1942". Zuhdi kemudian melanjutkan program doktoral di Universitas Indonesia dengan disertasi yang berfokus pada sejarah Buton abad ke-17 hingga 18. Ia mendapat gelar doktor bidang sejarah pada tahun 1999.
Karier akademik
[sunting | sunting sumber]Ketika menempuh pendidikan doktoral, Zuhdi juga menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (kini disebut Manajer Kemahasiswaan). Jabatan ini dipangku sejak 1996 hingga 1999. Ia kemudian menjadi Sekretaris Badan Pertimbangan dan Pengembangan Fakultas Sastra UI pada tahun 2000 hingga 2001. Setelah menjadi pengajar dan memegang jabatan fungsional pada almamaternya, Zuhdi diangkat sebagai guru besar bidang sejarah pada tahun 2005. Selain menjabat di UI, ia juga sempat menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Pertahanan Indonesia pada tahun 2013 hingga 2015. Ia juga menjadi staf pengajar di universitas tersebut.[5]
Karier dalam pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2001, Zuhdi diangkat sebagai Direktur Sejarah pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (jabatan ini kini berada di dalam lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Ia menjabat hingga tahun 2006. Zuhdi kemudian ditunjuk sebagai staf ahli Menteri Pertahanan Republik Indonesia bidang politik (2011-2013).[5]
Karya
[sunting | sunting sumber]Buku
[sunting | sunting sumber]- Sejarah Buton Yang Terabaikan: Labu Rope Labu Wana (Wedatama Widya Sastra, 2018)
- Nasionalisme, Laut, dan Sejarah (Komunitas Bambu, 2014)[4]
- Cilacap 1830-1942 Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa (Ombak, 2016)
- Bogor Zaman Jepang 1942-1945 (Komunitas Bambu, 2017)
- Integrasi Bangsa dalam Bingkai Keindonesiaan (Wedatama Widya Sastra, 2017)[5]
Jurnal
[sunting | sunting sumber]- Penelitian Strategi Resolusi Konflik Sosial di Indonesia (Studi Kasus: Madiun dan Ponorogo Jawa Timur, 2015)[6]
- The Character of Maritime Nation in Facing the Global Challenge: A Historical Perspective[7]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Penghargaan Dharma Pertahanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (dianugerahkan pada 17 Agustus 2014)[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Arung Sejarah Bahari VIII, Meniti Peradaban Bangka-Belitung". kompas.com. 22 November 2013. Diakses tanggal 1 April 2019.
- ^ "Ahli Sejarah Bahari Susanto Zuhdi Angkat Buton yang Terabaikan". tempo.co. 4 April 2018. Diakses tanggal 1 April 2019.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Guru Besar". idu.ac.id. Diakses tanggal 1 April 2019.
- ^ a b Zuhdi, Susanto (2014). Nasionalisme, Laut, dan Sejarah. Depok: Komunitas Bambu. ISBN 9786029402575.
- ^ a b c Zuhdi, Susanto (2017). Integrasi bangsa dalam bingkai keindonesiaan. Wedatama Widya Sastra. ISBN 978-602-273-018-7.
- ^ "Riwayat Penelitian". PDDIKTI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-01. Diakses tanggal 1 April 2019.
- ^ "Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah". Diakses tanggal 1 April 2019.
- ^ "Menhan Ajak Teladani Semangat Juang Kemerdekaan". investor.id. 2014-08-18. Diakses tanggal 2022-06-24.