Lompat ke isi

Temiyang, Kroya, Indramayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Temiyang

Balaidesa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
Peta lokasi Desa Temiyang
Peta lokasi Desa Temiyang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenIndramayu
KecamatanKroya
Kode pos
45265
Kode Kemendagri32.12.02.2005 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3212020006
Luas13,36 km²
Jumlah penduduk10.743 jiwa (2020)
Kepadatan804,11 jiwa/km²
Jumlah RT24 RT
Jumlah RW9 RW
Jumlah KK3.371 KK (2020)
Situs webtemiyang.desa.id
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:


Temiyang adalah sebuah desa di kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Desa Temiyang terbagi menjadi 7 Dusun, 9 RW, serta 24 RT, dan memiliki luas wilayah +1.336 Ha atau +13.360.000 m2. Dusun-dusun di Desa Temiyang yaitu Kedung Rengas, Babakan Bajing, Bangong, Rancawas, Bogor, Cilegeh, dan Bakung.

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Jumlah Penduduk di Desa Temiyang pada Tahun 2020 sekitar 10.743 orang, 5.308 laki-laki dan 5.435 perempuan serta terdapat 3.371 KK, dimana 2.200 KK diantaranya adalah RTM.[1]

Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat adalah Desa bagian Barat Kecamatan Kroya, berada pada ketinggian ±22 m di atas permukaan laut, berjarak 43 km dari ibu kota Kabupaten Indramayu dan 7 km dari Kecamatan Kroya. Desa Temiyang sebelah utara berbatasan dengan Desa Babakan Jaya Kecamatan Gabuswetan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tanjungkerta Kecamatan Kroya, sebelah barat berbatasan dengan Desa Temiyangsari Kecamatan Kroya dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukamelang Kecamatan Kroya.

Sejarah Singkat

[sunting | sunting sumber]

Sebelum ada Desa Temiyang, rupanya daerah ini adalah hutan belantara sebagai tempat persembunyian atau tameng untuk beberapa musuh VOC (Belanda). Hingga pada akhirnya perihal itu lantas dijadikannya alasan Pemerintahan Belanda untuk menjadikan Temiyang sebagai arah Transmigrasi.

Masyarakat Tegal-Brebes yang akan bertransmigrasi ke HaurGeulis dengan menggunakan kereta, namun di tengah perjalanannya, masyarakat Tegal-Brebes ini ditahan oleh pemerintahan Belanda yang pada saat itu menjajah daerah Temiyang, mereka ditahan di sekitar Stasiun Cilegeh, sehingga masyarakat yang akan bertransmigrasi tidak sampai pada tujuannya dan menetap di Desa Temiyang dan Wanguk. Hingga warga transmigran itu selanjutnya berkembang dan pada akhirnya Temiyang menjadi sebuah Desa yang ramai.

Sampai sekarang ini warga Desa Temiyang mewariskan adat nenek moyangnya yakni adat Tegal-Brebes, hal itu tergambar dari bahasa keseharian yang dipakai yakni Jawa Tegal.[2]

Asal Usul Nama Temiyang

[sunting | sunting sumber]

Menurut cerita sesepuh atau orang yang dituakan di desa, Desa Temiyang berasal dari tiga kata yaitu "Manunggaling kawula gusti" yang berarti "Rakyat dan Penguasa Bersatu". kata tersebut bulat tidak terpecah, jika bersatu dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme, perasaan satu sebagai suatu Desa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Oleh karena rasa satu yang begitu kuatnya, maka dari padanya timbul rasa cinta tanah kelahiran.

Desa Temiyang dulu namanya “Desa Tamiyang”, berasal dari kata Tamiang yang artinya sebagai simbol pelindung dan juga senjata dari Dewata Nawa Sanga sebagai lambang perputaran roda kehidupan dalam mitologi Hindu. Pemilihan kata “Tamiyang” dipercaya bermaksud Tameng, karena di Desa Temiyang ini dahulu pernah menjadi tameng/benteng tempat persembunyian. Namun seiring berjalannya waktu pengejaan dan penulisan kata “Tamiyang” dalam masyarakat berubah menjadi “Temiyang”, sehingga Desa Tamiyang pun diganti nama menjadi Desa Temiyang.[3]

Pemekaran

[sunting | sunting sumber]

Desa Temiyang dulu wilayahnya sangatlah luas, luasnya lebih dari 5000Ha. Dengan berjalannya waktu Desa Temiyang pada Tahun 1979 s/d 1989 dipimpin oleh Kuwu Tarisah dan pada Tahun 1980 terjadi pemekaran dan lahirlah Desa Jayamulya dibawah kepemimpinan Kuwu Mail dengan masa jabatan 6 tahun dari 1980 s/d 1986 selang 2 tahun yaitu tahun 1982 Desa Temiyang terjadi pemekaran yang ke dua kalinya dan lahirlah Desa Temiyangsari dibawah kepemimpinan Kuwu Rawita atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kuwu Rameh dengan masa jabatan 6 tahun dari 1982 s/d 1988.

Daftar Kuwu Desa Temiyang

[sunting | sunting sumber]

Berikut Daftar Nama-nama Kuwu yang pernah menjabat di Desa Temiyang.

No Nama Masa Jabatan
1 SEWEN Tahun 1910 - 1925
2 KASDI Tahun 1925 - 1932
3 CASMA Tahun 1932 - 1939
4 KARSIWEN Tahun 1939 - 1942
5 CASMA Tahun 1942 - 1945
6 JANGJANA Tahun 1945 - 1948
7 CASTAM Tahun 1948 - 1954
8 SURYA Tahun 1954 - 1964
9 KALIMAH Tahun 1964 - 1979
10 TARISAH Tahun 1979 - 1989
11 ENDI Tahun 1989 - 1998
12 RADIWAN Tahun 1998 - 2008
13 TARJONO Tahun 2008 - 2014
14 Drs. ADE SUTRISNO Tahun 2014 - 2021
15 SOFYAN HADI Tahun 2021 - Sekarang
Sumber:[4]

Pemerintah Desa Temiyang berdiri sejak Tahun 1910 Masehi dan dipimpin oleh Kuwu Sewen, saat ini Desa Temiyang dipimpin oleh Kuwu Sofyan Hadi dengan Masa Jabatan 8 tahun dari Tahun 2021 s/d 2029.

Keadaan Sosial Ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Desa Temiyang merupakan desa pertanian, maka hasil ekonomi warga dan mata pencaharian warga sebagian besar adalah Petani. Dari jumlah 3.371 KK (2020), 80% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selebihnya PNS, TNI/POLRI dan Pedagang. Lahan pertanian terdiri dari lahan persawahan yang cukup irigasi dan lahan tegal yang kondisi tanahnya masih termasuk labil.

Di Desa Temiyang juga terdapat Pasar Tradisional Desa, namanya Pasar Cilegeh atau orang-orang biasanya menyebut dengan Pasar Pagi karena pasar ini bukanya mulai dari pukul 03:00 WIB sampai pukul 07:00 WIB. Para pedagang dan pembeli umumnya dari penduduk Desa Temiyang, Temiyangsari, Jayamulya dan Babakan Jaya.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Berikut Fasilitas Pendidikan yang ada di Desa Temiyang.

Fasilitas Pendidikan Taman Kanak-Kanak SD / Sederajat SLTP / Sederajat SLTA / Sederajat
Jumlah Unit 3 unit 5 unit 3 unit 1 unit
Data sekolah di Desa Temiyang
Sumber:[5]

Taman Kanak-kanak:

  • TK.IT Yasiniyyah, Alamat: Blok Cilegeh Poncol, Email: tkityasiniyyah12@gmail.com
  • TK Pgri Al-firdaus, Alamat: Blok Rancawas, Email: tkpgrialfirdaus@gmail.com
  • TK Pgri Ar-rahman, Alamat: Jln. Stasiun Ka Cilegeh, Email: tkarrohmankroya@gmail.com

SD / Sederajat:

  • UPTD SDN 1 Temiyang, Alamat: Jl. PU Temiyang, Email: sdn1temiyang@gmail.com
  • UPTD SDN 2 Temiyang, Alamat: Jl. PU Temiyang, Email: uptdsdn2.temiyang@gmail.com
  • UPTD SDN 3 Temiyang, Alamat: Jl. Stasiun Ka Cilegeh, Email: uptdsdn3.temiyang@gmail.com
  • UPTD SDN 4 Temiyang, Alamat: Jl. Blok Rancawas, Email: sdn_temiyang4@yahoo.co.id
  • MIS Miftahul Ulum Bogor, Alamat: Blok Bogor, Email: -

SLTP / Sederajat:

  • UPTD SMP Negeri 1 Kroya, Alamat: Jl. Raya Pejaten, Email: smpnkroya1@gmail.com
  • SMP Islam Terpadu Miftahul Ulum, Alamat: Blok Bogor, Email: smpitmiftahululumkroya@gmail.com
  • MTSS Hidayatul MA Arif Temiyang, Alamat: Jl. Babakan Dampayang Gantar, Blok Cilegeh, Email: -

SLTA / Sederajat:

  • SMAN 1 Kroya, Alamat: Jl. Raya Rancawas, Email: sman1.kroya@yahoo.com

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Berikut Fasilitas Kesehatan yang ada di Desa Temiyang.

Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Umum Puskesmas Polindes Apotek Posyandu Toko Obat
Jumlah Unit - 1 unit - - 11 unit 1 unit

Puskesmas Temiyang, Alamat: Jl. PU Temiyangsari No.07 Kec. Kroya Kab. Indramayu, Kontak: 082120461300, FB: Temiyang Rempeg

Posyandu:

  • Melati 1, Alamat: Blok Kedung Rengas & Blok Bangong
  • Melati 2, Alamat: Blok Babakan Bajing
  • Melati 3, Alamat: Blok Rancawas RT.003 & RT.004
  • Melati 4, Alamat: Blok Rancawas RT.005
  • Melati 5, Alamat: Blok Rancawas RT.006
  • Melati 6, Alamat: Blok Rancawas RT.007
  • Melati 7, Alamat: Blok Rancawas RT.008 & Blok Bogor
  • Melati 8, Alamat: Blok Cilegeh RT.022 & Blok Bakung RT.023
  • Melati 9, Alamat: Blok Cilegeh RT.016
  • Melati 10, Alamat: Blok Cilegeh RT.013 & RT.015
  • Melati 11, Alamat: Blok Cilegeh RT.012

Toko Obat, Alamat: Jl. PU Temiyang

Adat Istiadat

[sunting | sunting sumber]
  • Sedekah Bumi adalah salah satu upacara adat berupa prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam. Upacara ini biasanya ditandai dengan pesta rakyat yang diadakan di balaidesa atau di lahan pertanian maupun tempat-tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat. Upacara ini sudah berlangsung turun temurun dari nenek moyang kita, dan berkembang di Pulau Jawa, terutama di wilayah yang kuat akan budaya agraris.
  • Upacara Ngunjung merupakan upacara yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat di wilayah Cirebon, Indramayu, dan sekitarnya. Ngunjung/Munjung sendiri berasal dari kata kunjung dengan maksud mengunjungi makam leluhur sebagai salah satu wujud syukur masyarakat serta untuk berdoa. Upacara Ngunjung sendiri biasanya dilaksanakan pada lokasi-lokasi atau makam leluhur serta tokoh keagamaan yang dianggap keramat dengan maksud untuk memohon keselamatan senantiasa mengingatkan pesan-pesan leluhur untuk melestarikan tradisi budaya.

Jika kebanyakan masyarakat Indramayu berbahasa Jawa Dermayon dan Sunda Dermanyunya dengan Reang dan Aingnya, maka masyarakat Temiyang justru menyebut Inyong/Enyong untuk menyebut kata ganti tunggal.

Alamat Balai desa

[sunting | sunting sumber]

Jl. Stasiun Ka Cilegeh, Blok Cilegeh, RT.012/RW.005, Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Kode Pos. 45265, Jawa Barat, Indonesia.

Kontak: Email: desatemiyang.ops@gmail.com

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi Artikel :

  1. ^ Paul (2024-05-09). "Profil Desa Temiyang - AsumsiRakyat.id". asumsirakyat.id. Diakses tanggal 2024-07-02. 
  2. ^ "LEGENDA DESA TEMIYANG DAN TEMIYANGSARI KECAMATAN KROYA". Indramayu Tradisi. Diakses tanggal 2024-07-02. 
  3. ^ "Sejarah Desa Temiyag Kec Kroya Kab Indramayu". 2017-04-19. Diakses tanggal 2024-07-03. 
  4. ^ "Profil Desa Temiyang". Diakses tanggal 2024-07-02. 
  5. ^ "Data Sekolah di Temiyang - Sekolahloka". Diakses tanggal 2024-07-02.