Walik kerdil
Walik kerdil
| |
---|---|
Ptilinopus nainus | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 22691554 |
Taksonomi | |
Kelas | Aves |
Ordo | Columbiformes |
Famili | Columbidae |
Genus | Ptilinopus |
Spesies | Ptilinopus nainus Temminck, 1835 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Walik kerdil ( Ptilinopus nainus ) adalah spesies burung dalam keluarga Columbidae . Ia dijumpai di hutan dataran rendah dan kaki bukit di Papua dan Kepulauan Raja Ampat . Walik kerdil memiliki berat 49 gram,[2] kira-kira setara dengan berat dua baterai AA.[3] Burung ini merupakan burung yang paling kecil panjangnya dari genus merpati buah .
Keterangan
[sunting | sunting sumber]Dengan panjang total 13–15 cm (5,1–5,9 inci), ini adalah walik terpendek di dunia, tetapi karena tebalnya, beberapa spesies lain memiliki berat lebih ringan. Bulunya secara keseluruhan berwarna hijau, tetapi dengan bulu bagian bawah berwarna kuning kontras, dan garis sempit di sayap. Penutup sayap bagian dalam dan sayap sekunder berwarna lebih kebiruan dibandingkan bagian tubuh lainnya. Warna hijau kebiruan ini paling menonjol pada bagian tulang belikat, yaitu bulu tubuh yang menutupi bagian atas sayap saat burung sedang istirahat.[4] Jantan berbeda dalam warna dan bulu dari betina. Pejantan memiliki bercak ungu tua di perut dan cenderung memiliki bercak abu-abu di kedua sisi dada bagian atas. Baik jantan maupun betina memiliki paruh berwarna hijau kekuningan dan kaki berwarna merah keunguan, selain area kuning di perut dan bulu ekornya. Walik kerdil remaja menyerupai warna betina, tetapi memiliki pinggiran kuning di sebagian besar bulunya. Pada akhirnya pinggiran kuning ini akan hilang, dan warna burung akan menyerupai warna gendernya.[2] Walik ini sering ditemukan berpasangan dengan spesiesnya masing-masing, dan terkadang bercampur dengan spesies merpati buah lainnya.[5]
Sebaran dan habitat
[sunting | sunting sumber]Habitat burung walik kerdil adalah hutan di dataran rendah dan kaki bukit Papua, tidak termasuk barat laut Papua dan pantai utara tenggara Papua. Selain itu, mereka ditemukan di kepulauan Raja Ampat di lepas pantai Barat Laut Papua. Mereka paling banyak ditemukan di perbukitan hingga ketinggian 1.100 meter. Mereka juga dapat ditemukan di Taman Nasional Varirata di Papua.[2]
Perilaku dan ekologi
[sunting | sunting sumber]Pembiakan
[sunting | sunting sumber]Sarang walik kerdil telah ditemukan pada bulan September dan November. Sarang terdapat pada ketinggian yang bervariasi di pohon-pohon kecil mulai dari 3 meter di atas tanah hingga 12 meter di atas tanah. Sarang ini dibangun oleh burung betina dengan menggunakan ranting dan daun-daun mati yang dikumpulkan oleh burung jantan.[2]
Diet
[sunting | sunting sumber]90 persen makanan mereka berasal dari buah-buahan, sedangkan 10 persen lainnya berasal dari nektar. Walik kerdil dapat dianggap sebagai pemakan buah dan pemakan nektar.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ BirdLife International (2016). "Ptilinopus nainus". 2016: e.T22691554A93316339. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22691554A93316339.en.
- ^ a b c d Baptista, Luis F.; Trail, Pepper W.; Horblit, H. M.; Garcia, Ernest (2020-03-04). "Dwarf Fruit-Dove (Ptilinopus nainus)". Birds of the World (dalam bahasa Inggris).
- ^ Niklas. "10 Common Items That Weigh About 50 Grams". Weight of Stuff (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ "Anatomy: Scapulars | Outside My Window" (dalam bahasa Inggris). 15 January 2010. Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ "Dwarf Fruit-Dove - eBird". ebird.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ "World Species : Ptilinopus nainus (Dwarf Fruit Dove)". worldspecies.org. Diakses tanggal 2021-10-28.