Bendungan Karalloe
Bendungan Karalloe | |
---|---|
Lokasi | Tompobulu, Gowa, Sulawesi Selatan |
Kegunaan | Irigasi |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | 2013 |
Mulai dioperasikan | 2021 |
Biaya konstruksi | Rp 1,27 triliun |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor | Nindya Karya |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi (thalweg) | 85 m |
Panjang | 396 m |
Lebar puncak | 10 m |
Membendung | Sungai Karalloe |
Waduk | |
Kapasitas normal | 40.530.000 m3 |
Luas genangan | 248,5 hektar[1] |
Bendungan Karalloe adalah sebuah bendungan yang dibangun di Gowa, Sulawesi Selatan untuk membendung air dari Sungai Karalloe. Bendungan ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 7.004 hektar.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Bendungan ini mulai dibangun pada bulan Desember 2013 dan akhirnya dapat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan November 2021.[1][2]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Bendungan ini diharapkan memungkinkan petani setempat untuk dua kali panen dalam setahun, setelah sebelumnya hanya satu kali panen dalam setahun. Selain untuk mengairi lahan pertanian, bendungan ini juga dimanfaatkan untuk mereduksi debit banjir sebesar 610 meter kubik per detik dan menyediakan air baku sebesar 0,4 meter kubik per detik.[1] Air yang terbendung oleh bendungan ini juga berpotensi untuk digunakan membangkitkan listrik melalui PLTA berkapasitas 4,5 MW.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus (2020). 75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 86–89. ISBN 978-623-94752-4-6.
- ^ Farisa, Fitria Chusna (23 November 2021). "Diresmikan Jokowi, Bendungan Karalloe di Sulsel Habiskan Rp 1,27 Triliun". Kompas. Diakses tanggal 23 Maret 2024.