Lompat ke isi

Grand Prix F1 Bahrain 2011

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Grand Prix Bahrain 2011
← Lomba sebelumnyaLomba berikutnya →
Tata Letak Sirkuit Internasional Bahrain.
Detail perlombaan
Tanggal Direncanakan untuk tanggal 13 Maret 2011
Nama resmi 2011 Formula 1 Gulf Air Bahrain Grand Prix
Lokasi Sirkuit Internasional Bahrain,
Sakhir, Bahrain
Sirkuit Fasilitas balapan permanen
Panjang sirkuit 5.412 km (3.37 mi)
Rencana jarak tempuh 57 putaran, 308.238 km (191.530 mi)

Grand Prix F1 Bahrain 2011 (secara resmi bernama 2011 Formula 1 Gulf Air Bahrain Grand Prix) merupakan sebuah balapan mobil Formula 1 yang tadinya dijadwalkan untuk digelar pada tanggal 13 Maret 2011. Balapan ini kemudian dibatalkan setelah terjadinya demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat negara Bahrain yang terjadi sejak tanggal 21 Februari 2011.[1][2] Pada tanggal 3 Juni, FIA sempat mengembalikan Grand Prix Bahrain ke dalam kalender dengan slot waktu tanggal 30 Oktober, sehingga menjadikan balapan ini sebagai ronde yang ke-17 dari 20 lomba yang tadinya akan diselenggarakan.[3]

Karena satu dan lain hal, di mana diantaranya adalah kekhawatiran tim-tim F1 soal penyelenggaraan balapan ini, panitia setempat akhirnya membatalkan secara resmi gelaran balapan edisi tahun 2011, dan berjanji akan mengembalikan Grand Prix Bahrain ke dalam kalender F1 untuk musim 2012.[4]

Penundaan

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 14 Februari 2011 (yang kemudian dikenal sebagai Hari Kemarahan), kerusuhan sipil meletus di negara Bahrain sebagai bagian dari serangkaian protes di seluruh kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah.[5] Akibat terjadinya kerusuhan tersebut, staf medis yang akan menghadiri sesi latihan bebas untuk balapan Seri GP2 Asia di negara Bahrain pada akhir pekan itu dipindahkan ke rumah sakit di Manama, yang memaksa sesi latihan bebas yang tadinya akan digelar pada hari Kamis dibatalkan. Kemudian, pada hari itu, diumumkan bahwa seluruh akhir pekan akan dibatalkan atas permintaan federasi otomotif setempat.[6]

Kepala eksekutif Sirkuit Internasional Bahrain, yaitu Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa, yang juga merupakan putra mahkota negara Bahrain, menyatakan bahwa "[fokusnya] ... adalah [untuk] menyelenggarakan acara [balapan] sukses [yang] lainnya dalam bentuk Grand Prix Bahrain."[7] Bernie Ecclestone, sebagai CEO Formula One Management dan Formula One Administration, menyatakan bahwa dia berharap agar pembicaraan dengan Al Khalifa akan meredakan kekhawatirannya bahwa acara balapan tersebut mungkin dibatalkan. Wakil Presiden Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain, yaitu Nabeel Rajab, mengatakan bahwa akan sulit untuk mengakhiri protes dengan cepat.[7] Ecclestone menyatakan bahwa "Jika [unjuk rasa] tidak mereda pada hari Rabu [23 Februari], saya kira kami mungkin harus membatalkannya."[8] Para pengunjuk rasa dikutip menyatakan bahwa "satu-satunya alasan" Putra Mahkota bersedia untuk berbicara dengan para pengunjuk rasa adalah demi bisa menyelenggarakan perlombaan.[9]

Pada tanggal 21 Februari 2011, Pangeran Salman secara resmi menunda balapan karena protes yang sedang berlangsung. Sebuah sesi tes pra-musim yang dijadwalkan di Sirkuit Internasional Bahrain dari tanggal 3–6 Maret juga ditunda dan dipindahkan ke Sirkuit Barcelona-Catalunya, yang terletak di negara Spanyol.[10] Pihak panitia penyelenggara acara balapan ini kemudian diberikan tenggat waktu hingga tanggal 1 Mei untuk memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan perlombaan di kemudian hari atau tidak.[11]

Pemulihan sementara dan pembatalan

[sunting | sunting sumber]
Bernie Ecclestone di Grand Prix Bahrain 2006.

Pada bulan April 2011, pihak panitia penyelenggara acara balapan ini merilis sebuah pernyataan, yang mana isinya menyatakan bahwa "kehidupan normal telah kembali ke [negara] Bahrain", dan mereka berharap dapat menjadi tuan rumah balapan di akhir tahun.[12] Pada tanggal 2 Mei 2011, Bernie Ecclestone memperpanjang batas waktu penjadwalan ulang perlombaan hingga tanggal 3 Juni.[13]

Pada pertemuan Dewan Olahraga Bernotor Dunia (WMSC) pada tanggal 3 Juni, anggota FIA dengan suara bulat lebih memilih untuk mengembalikan Grand Prix Bahrain ke kalender pada tanggal yang direncanakan pada tanggal 30 Oktober, dengan Grand Prix India yang dipindahkan dari tanggal tersebut ke tanggal 11 Desember.[14] Keputusan tersebut kontroversial, dengan kepala tim Mercedes, yaitu Ross Brawn, yang menyatakan bahwa balapan final di bulan Desember sama sekali tidak dapat diterima,[15] sementara kelompok kepentingan dan aktivis hak asasi manusia mengkritik FIA karena pemulihan statusnya di tengah pergolakan politik yang sedang terjadi di negara tersebut.[16][17][18] Pembalap Red Bull Racing, yaitu Mark Webber, menyatakan kekhawatirannya atas kondisi hak asasi manusia, dan menyatakan bahwa dia berharap agar olahraga bermotor tersebut dapat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap kasus ini.[19] Beberapa pembalap yang lain menyatakan kesediaannya untuk balapan, dengan syarat keselamatan mereka dapat dijamin di tengah laporan bahwa protes besar-besaran sedang direncanakan pada hari balapan.[20]

Petisi untuk memboikot balapan tersebut telah mendapatkan 300.000 tanda tangan.[14] Menanggapi hal ini, presiden FIA pada saat itu, yakni Jean Todt, berjanji bahwa badan pengatur olahraga bermotor tersebut akan memantau situasi di negara Bahrain dengan cermat, dan membuka kemungkinan pembatalan jika keadaan negara tersebut memang memburuk menjelang bergulirnya balapan tersebut,[21] sementara pemegang hak komersial, yaitu Bernie Ecclestone, meminta agar diadakan pemungutan suara untuk yang kedua kalinya, mengembalikan Grand Prix India ke tanggal semula di bulan Oktober, dan memindahkan Grand Prix Bahrain untuk kembali lagi ke akhir musim pada bulan Desember.[22] Menurut mantan presiden FIA, yaitu Max Mosley, penjadwalan ulang balapan akan memerlukan persetujuan yang bulat dari semua tim.[23] Telah dilaporkan bahwa Asosiasi Tim Formula Satu (FOTA) menentang penjadwalan ulang balapan menjadi tanggal 30 Oktober karena alasan logistik, tetapi bersedia untuk membahas tempat berlabuh di akhir musim untuk balapan tersebut.[24]

Pada tanggal 8 Juni, Ecclestone menyatakan bahwa menurutnya perlombaan ini tidak akan dilaksanakan karena FIA telah mengabaikan pasal 66 dari Kode Olahraga, yang menyatakan bahwa "tidak ada amandemen yang dapat dilakukan terhadap pengaturan kejuaraan [dunia] setelah pendaftaran dibuka tanpa persetujuan dari semua peserta."[25] FIA kemudian meminta Ecclestone untuk mengajukan proposal kalender yang baru setelah mereka diberitahu oleh FOTA bahwa menggelar Grand Prix Bahrain pada tanggal 30 Oktober adalah sebuah langkah yang sama sekali "tidak praktis".[26][27] Pada tanggal 9 Juni, pihak panitia penyelenggara acara balapan Grand Prix Bahrain secara resmi membatalkan tawaran mereka untuk kembali lagi ke dalam kalender.[28]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Bahrain protests: Police break up Pearl Square crowd". BBC News Online. 17 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-17. Diakses tanggal 17 February 2011. 
  2. ^ "Bahrain Grand Prix off after anti-government protest". BBC Sport. 21 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-25. Diakses tanggal 21 February 2011. 
  3. ^ "FIA approves return of Bahrain Grand Prix to Formula 1 calendar". BBC Sport. 3 Juni 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-22. Diakses tanggal 4 Juni 2011. 
  4. ^ Noble, Jonathan (9 June 2011). "Bahrain gives up on 2011 race". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-12. Diakses tanggal 10 June 2011. 
  5. ^ Richter, Frederik (14 February 2011). "Protester killed in Bahrain "Day of Rage": witnesses". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 3 November 2021. 
  6. ^ Jonathan Noble (17 February 2011). "Bahrain GP2 Asia race cancelled". Autosport. Diakses tanggal 18 February 2011. 
  7. ^ a b "Bahrain Grand Prix officials quell fears over safety". BBC Sport. 16 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 May 2014. Diakses tanggal 17 February 2011. 
  8. ^ "Bahrain unrest sparks concerns ahead of new F1 season". BBC Sport. 17 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 May 2014. Diakses tanggal 17 February 2011. 
  9. ^ Collantine, Keith. "Bahrain race postponement rumours grow". F1 Fanatic. Keith Collantine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 February 2011. Diakses tanggal 20 February 2011. 
  10. ^ "Bahrain Grand Prix off after anti-government protest". BBC Sport. 21 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2011. Diakses tanggal 21 February 2011. 
  11. ^ Jonathan Noble (8 March 2011). "Bahrain decision to be taken in May". Autosport. Diakses tanggal 8 March 2011. 
  12. ^ "Bahrain grand prix organisers looking to reschedule race this year". The Guardian. 13 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2021. Diakses tanggal 3 November 2021. 
  13. ^ "Bahrain Grand Prix decision has deadline extended". BBC Sport. 2 May 2011. Diakses tanggal 10 May 2011. 
  14. ^ a b "FIA approves return of Bahrain Grand Prix to Formula 1 calendar". BBC Sport. 3 June 2011. Diakses tanggal 4 June 2011. 
  15. ^ Collings, Tim (4 June 2011). "Bahrain GP return angers F1 teams". WWOS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2012. Diakses tanggal 4 June 2011. 
  16. ^ Weaver, Paul (3 June 2011). "Detour of Bahrain would be the best way of recognising human rights". The Guardian. London. Diakses tanggal 4 June 2011. 
  17. ^ Duff, Alex (3 June 2011). "Formula One Is Criticized After Rescheduling Grand Prix in Bahrain". Bloomberg. Diakses tanggal 4 June 2011. 
  18. ^ "Decision 'a very sad moment'". BBC Sport. 3 June 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2011. Diakses tanggal 4 June 2011. 
  19. ^ Beer, Matt (4 June 2011). "Webber critical of Bahrain decision". Autosport. Diakses tanggal 4 June 2011. 
  20. ^ Noble, Jonathan (6 June 2011). "Concerns mount over Sakhir decision". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 6 June 2011. 
  21. ^ Noble, Jonathan (6 June 2011). "FIA will still monitor Bahrain situation". Autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 7 June 2011. 
  22. ^ Eason, Kevin (7 June 2011). "Bernie Ecclestone leads call for new vote on Bahrain Grand Prix". The Times. Times Newspapers Ltd. Diakses tanggal 7 June 2011. 
  23. ^ Noble, Jonathan; Elizalde, Pablo (7 June 2011). "Mosley: No chance Bahrain will go ahead". Autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 8 June 2011. 
  24. ^ Noble, Jonathan (7 June 2011). "FOTA requests delay to Bahrain return". Autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 7 June 2011. 
  25. ^ "Bahrain GP cannot happen, says Bernie Ecclestone". BBC Sport. 8 June 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2011. Diakses tanggal 8 June 2011. 
  26. ^ Noble, Jonathan (9 June 2011). "FIA asks Ecclestone for new calendar". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 10 June 2011. 
  27. ^ Beer, Matt (9 June 2011). "FOTA told FIA calendar 'unrealistic'". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 10 June 2011. 
  28. ^ Noble, Jonathan (9 June 2011). "Bahrain gives up on 2011 race". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 10 June 2011. 
Seri sebelumnya:
Grand Prix Abu Dhabi 2010
Kejuaraan Dunia Formula Satu
musim 2011
Seri selanjutnya:
Grand Prix Australia 2011
Tahun sebelumnya:
Grand Prix Bahrain 2010
Grand Prix Bahrain Tahun selanjutnya:
Grand Prix Bahrain 2012