Grand Prix F1 Italia 2019
Grand Prix Italia 2019 | |||||
---|---|---|---|---|---|
Lomba ke-14 dari 21 dalam Formula Satu musim 2019
| |||||
Tata Letak Sirkuit Monza. | |||||
Detail perlombaan[1] | |||||
Tanggal | 8 September 2019 | ||||
Nama resmi | Formula 1 Gran Premio Heineken d'Italia 2019 | ||||
Lokasi |
Autodromo Nazionale di Monza Monza, Italia | ||||
Sirkuit | Fasilitas balapan permanen | ||||
Panjang sirkuit | 5.793 km (3.600 mi) | ||||
Jarak tempuh | 53 putaran, 306.720 km (190.587 mi) | ||||
Cuaca | Sebagian berawan | ||||
Penonton | 200,000[2] | ||||
Posisi pole | |||||
Pembalap | Ferrari | ||||
Waktu | 1:19.307 | ||||
Putaran tercepat | |||||
Pembalap | Lewis Hamilton | Mercedes | |||
Waktu | 1:21.779 putaran ke-51 | ||||
Podium | |||||
Pertama | Ferrari | ||||
Kedua | Mercedes | ||||
Ketiga | Mercedes | ||||
Pemimpin perlombaan |
Grand Prix F1 Italia 2019 (secara resmi dikenal sebagai Formula 1 Gran Premio Heineken d'Italia 2019) adalah sebuah balapan mobil Formula Satu yang diadakan pada tanggal 8 September 2019 di Autodromo Nazionale di Monza di Monza, Italia. Balapan tersebut merupakan putaran yang ke-14 dari Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2019, dan menandai putaran yang ke-89 dari Grand Prix Italia, dan balapan yang ke-84 kalinya yang diadakan di Monza.
Perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh tim tuan rumah, yaitu tim Scuderia Ferrari, oleh pembalap Charles Leclerc, yang mengklaim kemenangan untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut dan kemenangan yang pertama bagi tim Ferrari di negara Italia sejak Fernando Alonso pada tahun 2010, dan tifosi (pendukung tim tuan rumah) merayakan kemangan Leclerc bersama dengan tim Ferrari di tim tuan rumah-nya sendiri. Pembalap tuan rumah, yaitu Antonio Giovinazzi, berhasil meraih poin untuk yang ketiga kalinya dengan finis di posisi ke-9 dan mencetak 2 poin.
Latar belakang sebelum lomba
[sunting | sunting sumber]Klasemen sementara Kejuaraan Dunia sebelum perlombaan
[sunting | sunting sumber]Pembalap Mercedes, yaitu Lewis Hamilton, memasuki babak tersebut dengan keunggulan 65 poin atas rekan setimnya, yaitu Valtteri Bottas, di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap. Di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim Mercedes memimpin atas tim Ferrari dengan keunggulan 145 poin.[3]
Tim dan pembalap
[sunting | sunting sumber]Pembalap dan tim yang diikutsertakan sama dengan balapan sebelumnya tanpa tambahan pembalap pengganti untuk balapan atau pun sesi latihan bebas.[4]
Sesi latihan bebas
[sunting | sunting sumber]Sesi latihan bebas pertama dipengaruhi oleh hujan, dan Charles Leclerc menyelesaikan sesi ini dengan menjadi yang tercepat, diikuti oleh Carlos Sainz Jr. dan Lando Norris. Sesi ini dihentikan sebanyak tiga kali, pertama ketika Kimi Räikkönen berputar dan terjebak dalam perangkap kerikil di tikungan ke-11. Sergio Pérez juga menabrakkan mobilnya di pintu keluar tikungan ke-10, dan yang terakhir ketika mobilnya Pierre Gasly terdampar di tepi jalan di Tikungan ke-2. Sesi tersebut juga diisi dengan spin dari sejumlah pembalap yang lainnya.[5][6]
Sesi latihan bebas kedua berlangsung kering selama satu jam pertama sebelum hujan mulai turun, dan sesi tersebut sekali lagi menampilkan Leclerc yang berhasil mencatatkan waktu tercepat, tetapi kali ini dengan Lewis Hamilton yang menjadi pembalap yang tercepat kedua, dan Sebastian Vettel yang menjadi pembalap yang tercepat ketiga.[7] Sesi latihan ketiga ditunda dan dipersingkat 10 menit menyusul kecelakaan pada balapan pendukung Formula 3, dan berakhir dengan Vettel yang berhasil menjadi yang tercepat, diikuti oleh Max Verstappen dan Valtteri Bottas.[8]
Kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Laporan jalannya sesi kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Q1 dan Q2
[sunting | sunting sumber]Sesi kualifikasi 18 menit pertama, yaitu Q1, untuk sementara diberi bendera merah dengan waktu tersisa 4:34, ketika mobil Sergio Pérez kehilangan tenaga di bagian dalam tikungan ke-3. Max Verstappen, yang sudah menghadap sanksi turun grid karena penggantian komponen unit daya, tidak menetapkan waktu di dalam sesi ini. Verstappen dan Pérez tersingkir di sesi Q1, begitu pula dengan duet pembalap Williams, yaitu Robert Kubica dan George Russell, dan pembalap Haas, yaitu Romain Grosjean. Sesi ini berakhir dengan Charles Leclerc yang berhasil menjadi yang tercepat untuk tim Scuderia Ferrari. Pada sesi kualifikasi kedua (Q2), pembalap Haas yang lainnya, yaitu Kevin Magnussen, tersingkir, begitu pula dengan duet pembalap Toro Rosso, yaitu Pierre Gasly dan Daniil Kvyat. Pembalap Alfa Romeo, yaitu Antonio Giovinazzi, adalah pembalap yang terakhir yang tersingkir di sesi Q2, setelah dikalahkan oleh rekan setimnya, yaitu Kimi Räikkönen, untuk tempat yang terakhir di sesi kualifikasi ketiga (Q3) dengan selisih 0,002 detik. Pembalap Racing Point, yaitu Lance Stroll, berhasil mencapai sesi Q3 untuk yang pertama kalinya pada tahun 2019. Lewis Hamilton menetapkan waktu tercepat di sesi Q2, yang berarti tim Mercedes memimpin sebuah sesi untuk yang pertama kalinya di akhir pekan balapan ini.
Q3
[sunting | sunting sumber]Sesi Q3, yang hanya berdurasi selama 12 menit saja, diberi bendera merah pada pukul 6:35 tersisa setelah Räikkönen kehilangan kendali atas mobilnya dan berputar lebar ke tembok pembatas ban di tikungan ke-11 Setelah mobil Räikkönen dibersihkan dan sesi ini kembali dilanjutkan lagi, dua dari sembilan pembalap yang tersisa masih belum menentukan waktu; pembalap Red Bull, yaitu Alexander Albon, dan Stroll. Ketika sesi ini dimulai kembali, tidak ada satu pun tim yang ingin menjadi yang pertama mengirimkan pembalapnya karena Monza adalah sebuah trek di mana slipstreaming merupakan keuntungan yang signifikan. Seiring dengan berjalannya waktu, spekulasi pun berkembang mengenai siapa yang akan meninggalkan jalur pit terlebih dahulu. Pembalap yang berhasil lolos ke sesi Q3 tidak keluar dari garasi hingga sesi ini tersisa dua menit lagi, dengan pembalap Renault, yaitu Nico Hülkenberg, yang memimpin barisan.
Pada saat sampai di tikungan 1, Hülkenberg melewatkan tikungan tersebut, dan malah melewati jalan slip run-off melewati Tikungan 1 Tindakan ini menyebabkan dia dituduh sengaja mengambil run-off untuk membiarkan pembalap yang lain lewat.[9] Stroll dan Carlos Sainz Jr, dua pembalap berikutnya, memperlambat perjalanan mereka di Tikungan 1, dan memberikan cukup waktu bagi Hülkenberg untuk kembali memasuki trek di depan mereka.[10] Pada saat kelompok pembalap yang padat, dipimpin oleh Sainz dan Hülkenberg, mencapai tikungan ke-3 pada out-lap mereka, margin kesalahan yang memungkinkan pembalap untuk mencapai garis start pada akhir waktu sesi Q3 hampir habis. Pada akhirnya, hanya Sainz dan Leclerc saja yang berhasil menyelesaikan out lap mereka. Ketujuh pembalap di belakang mereka terjebak dan terlambat melewati batas untuk mendapat kesempatan mengatur catatan waktu putaran di paruh kedua Q3. Sainz, sebagai satu-satunya pembalap yang melakukan upaya yang berarti, tidak mampu meningkatkan catatan waktu putaran pertamanya di sesi Q3 untuk keluar dari posisi ketujuh. Hasilnya, baik Albon maupun Stroll tidak berhasil mencatatkan waktu putaran sama sekali.
Pasca-kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Ada kritik keras atas apa yang telah terjadi di menit-menit akhir sesi Q3. Interpretasi kepala tim Red Bull, yaitu Christian Horner, terhadap langkah Hülkenberg adalah bahwa hal itu "jelas dilakukan dengan sengaja", dan lebih dari sekadar menyatakan bahwa hasil akhirnya "agak konyol", menafsirkan skenario tersebut dengan laporan yang luas.[11] Kepala tim Mercedes, yaitu Toto Wolff, menggambarkan tindakan memotong chicane yang dilakukan Hülkenberg dan perlambatan out-lap yang kolektif dari para pembalap sebagai "kelas junior", dan "tidak layak untuk Formula 1."[12]
Hülkenberg, Sainz, dan Stroll telah dipanggil oleh pengawas lomba untuk diselidiki karena "mengemudi secara lambat secara tidak perlu" pada putaran keluar mereka di sesi Q3. Para pengawas balapan menyelidiki Hülkenberg lebih lanjut karena berpotensi telah "meninggalkan trek tanpa alasan yang dapat dibenarkan".[10][13] Hülkenberg dibebaskan dari kesalahan sehubungan dengan aksinya yang telah meninggalkan trek. Para pengawas balapan menyatakan bahwa, "Dalam kasus ini, kami tidak dapat menentukan bahwa pembalap sengaja meninggalkan lintasan." Ketiga pembalap tersebut ditegur karena mengemudi terlalu lambat, dan mereka mengakui memang demikian, dan yang disimpulkan oleh para pengawas balapan "memainkan peran penting dalam memundurkan mobil pada tahap kritis putaran terakhir Q3".[14] Pengawas balapan mengakhiri penyelidikan terhadap ketiga pembalap tersebut dengan sebuah pernyataan yang menyebutkan bahwa, "Para Pengawas [balapan] sangat menyarankan agar FIA mempercepat solusi untuk situasi seperti ini".[10]
Hasil lengkap kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Pos. | Mobil no. |
Pembalap | Konstruktor | Waktu kualifikasi | Grid akhir | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Q1 | Q2 | Q3 | |||||
1 | 16 | Charles Leclerc | Ferrari | 1:20.126 | 1:19.553 | 1:19.307 | 1 |
2 | 44 | Lewis Hamilton | Mercedes | 1:20.272 | 1:19.464 | 1:19.346 | 2 |
3 | 77 | Valtteri Bottas | Mercedes | 1:20.156 | 1:20.018 | 1:19.354 | 3 |
4 | 5 | Sebastian Vettel | Ferrari | 1:20.378 | 1:19.715 | 1:19.457 | 4 |
5 | 3 | Daniel Ricciardo | Renault | 1:20.374 | 1:19.833 | 1:19.839 | 5 |
6 | 27 | Nico Hülkenberg | Renault | 1:20.155 | 1:20.275 | 1:20.049 | 6 |
7 | 55 | Carlos Sainz Jr. | McLaren-Renault | 1:20.413 | 1:20.202 | 1:20.455 | 7 |
8 | 23 | Alexander Albon | Red Bull Racing-Honda | 1:20.382 | 1:20.021 | No time | 8 |
9 | 18 | Lance Stroll | Racing Point-BWT Mercedes | 1:20.643 | 1:20.498 | No time | 9 |
10 | 7 | Kimi Räikkönen | Alfa Romeo Racing-Ferrari | 1:20.634 | 1:20.515 | No time | PL1 |
11 | 99 | Antonio Giovinazzi | Alfa Romeo Racing-Ferrari | 1:20.657 | 1:20.517 | N/A | 10 |
12 | 20 | Kevin Magnussen | Haas-Ferrari | 1:20.616 | 1:20.615 | N/A | 11 |
13 | 26 | Daniil Kvyat | Scuderia Toro Rosso-Honda | 1:20.723 | 1:20.630 | N/A | 12 |
14 | 4 | Lando Norris | McLaren-Renault | 1:20.646 | 1:21.068 | N/A | 162 |
15 | 10 | Pierre Gasly | Scuderia Toro Rosso-Honda | 1:20.508 | 1:21.125 | N/A | 172 |
16 | 8 | Romain Grosjean | Haas-Ferrari | 1:20.784 | N/A | N/A | 13 |
17 | 11 | Sergio Pérez | Racing Point-BWT Mercedes | 1:21.291 | N/A | N/A | 182 |
18 | 63 | George Russell | Williams-Mercedes | 1:21.800 | N/A | N/A | 14 |
19 | 88 | Robert Kubica | Williams-Mercedes | 1:22.356 | N/A | N/A | 15 |
Waktu 107%: 1:25.734 | |||||||
— | 33 | Max Verstappen | Red Bull Racing-Honda | No time | N/A | N/A | 193 |
Sumber:[15][16] |
- Catatan
- ^1 – Kimi Räikkönen diharuskan untuk start dari dalam jalur pit karena telah mengganti komponen unit daya di dalam kondisi parc fermé.[17]
- ^2 – Lando Norris, Pierre Gasly, dan Sergio Pérez, semuanya diturunkan ke posisi yang paling belakang di grid karena telah melebihi kuota mereka untuk komponen unit daya.[18][19]
- ^3 – Max Verstappen pada awalnya diharuskan untuk start dari posisi yang paling belakang di grid karena telah melebihi kuotanya untuk komponen unit daya,[18] tetapi telah gagal mengatur catatan waktu putaran selama sesi kualifikasi. Dia diizinkan untuk turun balapan atas kebijakan dari pengawas balapan.[20]
Balapan
[sunting | sunting sumber]Laporan jalannya balapan
[sunting | sunting sumber]Empat pembalap teratas di grid mempertahankan posisi mereka melalui tikungan 1 pada saat balapan ini dimulai, dengan Charles Leclerc yang mengubah posisi terdepan menjadi memimpin jalannya balapan di awal. Max Verstappen, yang memulai balapan ini dari posisi ke-19 di grid, melakukan kontak dengan Sergio Pérez, sehingga merusak sayap depan mobilnya dan memerlukan pit stop lebih awal untuk menggantinya.
Pada putaran ke-6, Sebastian Vettel, yang melaju dengan kuat ke posisi ke-4, kehilangan kendali atas mobilnya dan berhenti di tikungan ke-9, di mana mobilnya setengah berjalan ke arah rumput di belakangnya. Dalam upaya untuk bergabung kembali secepat mungkin, Vettel membelok ke arah jalur Lance Stroll, yang berada di posisi ke-7. Vettel menabrak Stroll, merusak sayap depan mobilnya sendiri, dan selanjutnya menyebabkan Stroll terpelintir. Ketika Stroll mencoba untuk bergabung kembali dengan trek, dia pada gilirannya memaksa Pierre Gasly untuk melewati jalan berkerikil untuk menghindari Stroll. Vettel terpaksa mengganti sayap depan mobilnya di akhir putaran ke-6, dan meninggalkannya di posisi terakhir. Stroll didorong turun ke posisi ke-13. Pengawas balapan menyelidiki insiden ganda tersebut. Mereka menghukum Vettel dengan penalti stop-and-go selama sepuluh detik, dan Stroll dengan penalti drive-through. Tidak ada satu pun dari ketiga pembalap tersebut yang berhasil pulih untuk finis di posisi sepuluh besar. Vettel juga menerima tiga poin penalti pada Lisensi Super FIA miliknya atas insiden tersebut.[21]
Pit stops
[sunting | sunting sumber]Pada putaran ke-19, tiga pembalap teratas (Leclerc, Lewis Hamilton, dan Valtteri Bottas, secara berurutan) berada di jendela pit untuk mengganti ban lunak yang sudah tua, yang merupakan ban yang mereka pakai untuk memulai balapan ini. Hamilton menjadi pembalap yang pertama yang melakukannya, menggantinya dengan ban medium. Leclerc masuk ke dalam pit pada putaran ke-20, namun lebih memilih untuk menggunakan ban keras yang lebih tahan lama, namun lebih lambat. Bottas, yang juga memilih ban medium, tidak akan melakukan pit stop hingga putaran ke-27. Ketiga pembalap tersebut kembali membalap dengan urutan yang sama seperti sebelum pit stop. Carlos Sainz mundur dari balapan pada putaran ke-29, setelah kesalahan pemasangan ban depan kanan di dalam pit memaksanya berhenti di dekat pintu keluar jalur pit; hal ini menyebabkan mobil keselamatan virtual singkat. Tidak lama kemudian, giliran Daniil Kvyat dari tim Toro Rosso yang mengalami kerusakan mekanis setelah melewati tikungan 1, dan menyebabkan mobil keselamatan virtual yang kedua, sementara mobilnya didorong ke tempat yang aman.
Sementara itu, keunggulan Leclerc kemudian ditantang di sisa balapan oleh pembalap Mercedes di belakangnya. Setelah pit stop Leclerc dan Hamilton, Hamilton beberapa kali nyaris saja menyalip Leclerc, lebih dari sekali tertinggal kurang dari satu detik dan memungkinkannya untuk menggunakan DRS. Kedua pembalap sesekali melakukan kesalahan membalap, dan Leclerc pernah diperingatkan karena mendorong Hamilton untuk keluar dari jalur. Hamilton secara konsisten tetap berada di dekat Leclerc, tetapi tidak mampu menyalipnya untuk memimpin jalannya balapan ini. Pada putaran ke-42, Hamilton mengunci ban mobilnya di tikungan 1 sehingga Bottas bisa menyalipnya ke posisi ke-2. Bottas, yang memiliki ban medium delapan putaran lebih muda dari Hamilton, mampu menantang Leclerc untuk memimpin jalannya balapan ini, seperti yang telah dilakukan oleh Hamilton sebelumnya. Bottas beberapa kali tertinggal satu detik dari Leclerc di tahap akhir balapan, tetapi, sama halnya seperti Hamilton, dia tidak bisa menyalip Leclerc.
Akhir dari jalannya balapan
[sunting | sunting sumber]Grand Prix ini berakhir dengan Leclerc yang berhasil meraih kemenangan balapan untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut, dan merupakan kemenangan yang pertama bagi tim Ferrari di negara Italia sejak Fernando Alonso berhasil memenangkan balapan edisi musim 2010.[22] Ini kemudian menjadi kemenangan yang terakhir Leclerc bagi hingga Grand Prix Bahrain 2022. Bottas tertinggal kurang dari satu detik untuk menempati posisi ke-2, dan Hamilton, yang melakukan pit-stop di akhir balapan karena menggunakan ban lunak, mencatatkan putaran tercepat dalam balapan dan meraih podium terakhir. Duet pembalap Renault, yaitu Daniel Ricciardo dan Nico Hülkenberg, berhasil finis dengan kuat di posisi ke-4 dan ke-5, dan mempromosikan tim Renault ke posisi ke-5 di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor. Ini juga berarti mereka hanya tertinggal 18 poin saja dari tim McLaren yang berada di posisi keempat. Alexander Albon berhasil finis di posisi ke-6 untuk tim Red Bull, di mana dia finis satu detik di belakang Hulkenberg. Pérez dan Verstappen, yang mana keduanya memulai balapan ini dari grid belakang, berakhir di urutan ke-7 dan ke-8. Antonio Giovinazzi (Alfa Romeo) finis di urutan ke-9 dan Lando Norris (McLaren) finis di urutan kesepuluh, yang merupakan posisi poin yang terakhir.
Hasil lengkap balapan
[sunting | sunting sumber]- Catatan
- ^1 – Termasuk satu poin tambahan untuk putaran tercepat.
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan
[sunting | sunting sumber]
|
|
- Catatan
- Hanya lima posisi teratas saja yang dimasukkan ke dalam tabel klasemen di atas ini.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Formula 1 Gran Premio Heineken d'Italia 2019". Formula1.com. Formula One World Championship Limited. Diakses tanggal 3 September 2019.
- ^ "Grand Prix attendance surpasses 4 million in 2019". Formula1.com. 19 December 2019. Diakses tanggal 19 December 2019.
- ^ "Belgium 2019 – Championship". StatsF1. Diakses tanggal 2019-09-03.
- ^ "2019 Italian Grand Prix – Entry List". FIA. Fédération Internationale de l'Automobile. 5 September 2019. Diakses tanggal 5 September 2019.
- ^ "FP1: Leclerc fastest at Monza in rain-hit first session". Formula1.com. 6 September 2019. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ Benson, Andrew (6 September 2019). "Italian GP: Charles Leclerc fastest in first practice". BBC Sport. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ "FP2: Leclerc edges Hamilton by just 0.068s in Italy". Formula1.com. 6 September 2019. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ "FP3: Vettel leads Verstappen by 0.032s in shortened final practice". Formula1.com. 7 September 2019. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ "Nico Hulkenberg, Lance Stroll, Carlos Sainz reprimanded after Italian GP qualifying". Sky Sports. Sky. Diakses tanggal 8 September 2019.
- ^ a b c GPfans.com. "FIA rules on Hulkenberg, Sainz, Stroll actions in Monza qualifying". GPfans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-07.
- ^ Wood, Ryan. "Formula 1: Christian Horner: Monza qualifying a 'complete clusterf**k'". Motorsport Week (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 May 2020. Diakses tanggal 2019-09-07.
- ^ "Christian Horner: Monza qualy a 'complete clusterf**k'". PlanetF1 (dalam bahasa Inggris). 7 September 2019. Diakses tanggal 2019-09-07.
- ^ "Nico Hulkenberg summoned by stewards after Q3 farce". PlanetF1 (dalam bahasa Inggris). 7 September 2019. Diakses tanggal 2019-09-07.
- ^ "Reprimands for Lance Stroll, Nico Hulkenberg and Carlos Sainz". PlanetF1 (dalam bahasa Inggris). 7 September 2019. Diakses tanggal 2019-09-07.
- ^ "Formula 1 Gran Premio Heineken d'Italia 2019 – Qualifying". formula1. 7 September 2019. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ a b "Formula 1 Gran Premio Heineken d'Italia 2019 – Starting Grid". formula1. 7 September 2019. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ "Kimi Raikkonen set to start Italian GP from the pit lane". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). 8 September 2019. Diakses tanggal 2019-10-30.
- ^ a b "Norris set to start from the back at Monza after engine change". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). 6 September 2019. Diakses tanggal 2019-10-30.
- ^ "Raikkonen, Perez get Monza grid penalties". Crash (dalam bahasa Inggris). 2019-09-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2019. Diakses tanggal 2019-10-30.
- ^ "Stewards Decision Doc44 – M.Verstappen (failure to set a time in qualifying)". FIA. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ "Sebastian Vettel: Ferrari driver 'not worried' about form after errors". BBC Sport. Diakses tanggal 12 September 2019.
- ^ Ruthven, Graham (8 September 2019). "F1 news - Charles Leclerc holds off Mercedes to take victory at Monza". Eurosport. Diakses tanggal 25 May 2020.
- ^ "Formula 1 Gran Premio Heineken d'Italia 2019 – Race Result". formula1. 8 September 2019. Diakses tanggal 8 September 2019.
- ^ a b "Italy 2019 – Championship". StatsF1. 8 September 2019. Diakses tanggal 8 September 2019.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Seri sebelumnya: Grand Prix Belgia 2019 |
Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2019 |
Seri selanjutnya: Grand Prix Singapura 2019 |
Tahun sebelumnya: Grand Prix Italia 2018 |
Grand Prix Italia | Tahun selanjutnya: Grand Prix Italia 2020 |