Paus Markus
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 3 abad Roma (Kekaisaran Romawi) |
Kematian | 8 Oktober 336 Roma (Kekaisaran Romawi) |
34 Paus | |
19 Januari 336 – 7 Oktober 336 ← Paus Silvester I – Paus Yulius I → | |
Data pribadi | |
Agama | Gereja Katolik Roma |
Kegiatan | |
Pekerjaan | imam Katolik |
Periode | Low Roman Empire (en) |
Exaltation (en) | |
Tanggal perayaan | 7 Oktober |
Paus Markus adalah pemimpin Gereja Katolik yang hidup pada masa yang penuh tantangan bagi umat Kristen. Menurut sejarah Gereja, ia dilantik menjadi Paus pada 18 Januari 336 M, menggantikan Paus Silvester I. Masa kepemimpinannya sangat singkat, karena ia wafat pada 7 Oktober 336 M, hanya sekitar 10 bulan setelah pelantikannya.
Meskipun singkat, masa kepemimpinannya dipenuhi dengan karya-karya besar dalam membangun struktur gereja dan memperkuat iman umat di tengah-tengah masa transisi dari penganiayaan menjadi pengakuan resmi Kekristenan oleh Kekaisaran Romawi.
Awal Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Markus lahir di wilayah Roma sekitar akhir abad ke-3. Sedikit yang diketahui tentang masa mudanya, namun ia diperkirakan berasal dari keluarga Kristen yang saleh. Tradisi mencatat bahwa ia dibesarkan dalam pengajaran Kitab Suci dan memiliki kecintaan yang mendalam terhadap pelayanan gereja. Nama "Markus" mungkin merujuk pada tradisi Yahudi-Helenistik, sebagaimana nama ini juga terkait dengan Markus Penginjil, penulis Injil kedua.
Pelayanan Sebelum Menjadi Paus
[sunting | sunting sumber]Sebelum diangkat menjadi Paus, Markus dikenal sebagai seorang diakon dan imam yang penuh semangat dalam melayani umat Allah. Ia memainkan peran penting dalam membantu Paus Silvester I, terutama dalam mengorganisasi jemaat Kristen di Roma.
Kebijakan Markus dalam memperluas misi gereja di luar Roma menjadikannya seorang figur yang dihormati oleh para uskup dan umat di wilayah Kekaisaran Romawi.
Masa Kepemimpinan Sebagai Paus
[sunting | sunting sumber]Sebagai Paus, Markus melanjutkan tradisi para pendahulunya dalam memperkokoh iman Kristen. Ia dikenal karena beberapa kebijakan penting yang memiliki dampak jangka panjang, di antaranya:
Liturgi dan Penetapan Kalender Gereja
[sunting | sunting sumber]Markus dikenal karena menetapkan beberapa aturan liturgi yang hingga kini tetap digunakan dalam Gereja Katolik. Salah satu kontribusi pentingnya adalah pengesahan kalender liturgi yang mencakup perayaan-perayaan tertentu, sehingga memperkuat kesatuan gereja dalam peribadatan.
Pembangunan Basilika
[sunting | sunting sumber]Selama masa jabatannya, Markus mendirikan sebuah basilika yang didedikasikan untuk Santo Markus. Basilika ini terletak di dekat Roma dan menjadi salah satu tempat ziarah penting bagi umat Kristen pada zamannya.
Dekrit Apostolik
[sunting | sunting sumber]Markus juga mengeluarkan dekrit yang mempertegas peran Uskup Roma sebagai pemimpin rohani tertinggi. Dekrit ini memperkuat hierarki gereja dan menegaskan otoritas Paus dalam mengatasi perselisihan teologis.
Kematian dan Warisan
[sunting | sunting sumber]Paus Markus wafat pada tanggal 7 Oktober 336 M dan dimakamkan di pemakaman Balbina, Roma. Meskipun kepemimpinannya singkat, ia meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam sejarah gereja. Ia dihormati sebagai seorang gembala yang setia dan seorang pemimpin yang bijaksana.
Hari peringatannya dirayakan oleh Gereja Katolik pada 7 Oktober, sebagai pengakuan atas dedikasinya kepada Allah dan umat-Nya. Ia juga dianggap sebagai teladan bagi para pemimpin gereja dalam menghadapi tantangan iman.
Didahului oleh: Silvester I |
Paus Januari - Oktober 336 |
Diteruskan oleh: Julius I |