Lompat ke isi

Paus Hormidas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Paus

Hormisdas
Awal masa kepausan
20 Juli 514
Akhir masa kepausan
523
PendahuluSymnakus
PenerusYohanes I
Informasi pribadi
Nama lahirHormisdas
Lahir450
Frosinone, Campagna di Roma, Italia
Meninggal523
tempat tidak diketahui

Paus Hormisdas adalah seorang Paus Gereja Katolik yang memimpin dari tahun 514 hingga wafatnya pada tahun 523. Ia dikenang sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, penuh kebajikan, dan sangat berpengaruh dalam memulihkan kesatuan gereja di dunia Kristen, khususnya dalam menyelesaikan skisma Akasia. Hormisdas lahir di Frosinone, sebuah kota di wilayah Lazio, Italia, dan ia dikenal sebagai seorang diaken sebelum terpilih menjadi Paus. Masa kepausannya dipenuhi dengan tantangan teologis dan politik, tetapi ia berhasil menghadapinya dengan kebijaksanaan dan iman yang teguh.

Kehidupan Awal

[sunting | sunting sumber]

Hormisdas dilahirkan sekitar tahun 450 di Frosinone, Italia, dalam keluarga Kristen yang saleh. Sebelum menjadi Paus, ia melayani gereja sebagai seorang diaken. Dalam tugas-tugasnya, ia dikenal sebagai pelayan yang setia dan bijaksana, dengan kemampuan berbicara yang meyakinkan serta perhatian besar terhadap orang miskin dan yang tertindas.

Kepemimpinan sebagai Paus

[sunting | sunting sumber]

Pemilihan sebagai Paus

[sunting | sunting sumber]

Setelah wafatnya Paus Simakhus pada tanggal 19 Juli 514, Hormisdas terpilih sebagai Paus pada 20 Juli 514. Pemilihannya berlangsung tanpa konflik besar, sebuah hal yang jarang terjadi pada masa itu, mengingat ketegangan internal yang sering terjadi dalam gereja.

Penyelesaian Skisma Akasia

[sunting | sunting sumber]

Skisma Akasia, yang terjadi akibat perselisihan antara Takhta Roma dan Patriarkat Konstantinopel pada tahun 484, merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Hormisdas. Perselisihan ini dimulai karena Patriark Akasius dari Konstantinopel mendukung Henotikon, sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Kaisar Zeno untuk mencoba menyatukan penganut Kristen Kalsedon dan non-Kalsedon, tetapi dianggap bertentangan dengan ajaran Gereja Roma.

Hormisdas mengutus delegasi ke Konstantinopel dan bernegosiasi dengan Kaisar Yustinus I serta Patriark Yohanes II dari Konstantinopel. Pada tahun 519, melalui "Formula Hormisdas," ia berhasil memulihkan persekutuan antara Roma dan Konstantinopel. Formula ini menegaskan supremasi Paus dan pentingnya doktrin Kalsedon sebagai dasar persatuan.

Hubungan dengan Kekaisaran Romawi Timur

[sunting | sunting sumber]

Hormisdas membangun hubungan baik dengan Kaisar Yustinus I, yang mendukung upaya penyelesaian skisma. Hubungan ini juga menjadi dasar bagi kerja sama antara gereja dan negara dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia Kristen, termasuk ancaman dari kelompok-kelompok bidah.

Reformasi dan Administrasi Gereja

[sunting | sunting sumber]

Hormisdas dikenal karena usahanya memperbaiki administrasi gereja dan menegakkan disiplin di kalangan klerus. Ia memastikan bahwa keputusan sinode dan doktrin gereja ditegakkan dengan tegas. Hormisdas juga dikenal karena perhatiannya terhadap kebutuhan umat beriman, khususnya orang miskin, dengan memberikan bantuan dan dukungan melalui karya-karya amal.

Warisan dan Pengaruh

[sunting | sunting sumber]

Paus Hormisdas dikenang sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, damai, dan tegas dalam membela ajaran gereja. Formula Hormisdas yang dirumuskannya tetap menjadi salah satu dokumen penting dalam sejarah teologi Kristen. Kepemimpinannya membawa kestabilan bagi gereja, yang sebelumnya dilanda perpecahan akibat skisma.

Hormisdas wafat pada 6 Agustus 523 dan dimakamkan di Basilika Santo Petrus di Roma. Ia dihormati sebagai seorang santo dalam Gereja Katolik, dengan hari peringatannya jatuh pada tanggal 6 Agustus.


Didahului oleh:
Symnakus
Paus
514523
Diteruskan oleh:
Yohanes I

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. "The Lives of the Popes," oleh Richard P. McBrien.
  2. "History of the Church," oleh Eusebius of Caesarea (edisi terjemahan).
  3. Dokumen Gereja Roma terkait Formula Hormisdas.