Paus Zakharias
Paus Santo Zakharias | |
---|---|
Awal masa kepausan | November 741 |
Akhir masa kepausan | 14 Maret 752 |
Pendahulu | Gregorius III |
Penerus | Stefanus II |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Zakharias, putra Polikronius |
Lahir | tanggal tidak diketahui Calabria, Italia |
Meninggal | 14 Maret 752 tempat tidak diketahui |
Paus Zakharias adalah Paus Gereja Katolik Roma ke-91, yang memegang jabatan dari tanggal 10 Desember 741 hingga wafatnya pada tanggal 22 Maret 752. Sebagai penerus Paus Gregorius III, Zakharias adalah paus terakhir yang berasal dari Yunani, dan masa kepemimpinannya ditandai dengan upaya untuk memperkuat hubungan antara Gereja dan kerajaan-kerajaan di Eropa, serta memelihara perdamaian di tengah pergolakan politik pada masa itu.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Zakharias lahir di Kalabria, sebuah wilayah di Italia Selatan yang kala itu termasuk dalam Kekaisaran Bizantium, sekitar tahun 679. Nama lahirnya tidak tercatat dalam sejarah, tetapi ia dikenal sebagai seorang pria yang sangat saleh, berpendidikan, dan bijaksana. Sebelum menjadi paus, Zakharias menjabat sebagai diakon Gereja Roma, di mana ia dikenal karena dedikasinya terhadap liturgi dan pelayanan kepada umat.
Pemilihan sebagai Paus
[sunting | sunting sumber]Setelah wafatnya Paus Gregorius III pada tahun 741, Zakharias dipilih sebagai paus tanpa penundaan yang signifikan. Pemilihannya diterima secara bulat oleh para imam dan umat di Roma, yang menghormatinya karena kesalehan dan kebijaksanaannya. Ia ditahbiskan pada tanggal 10 Desember 741, dan segera memulai tugas-tugas kepausannya dengan semangat yang besar.
Kepemimpinan dan Prestasi
[sunting | sunting sumber]Hubungan dengan Kekaisaran Bizantium
[sunting | sunting sumber]Sebagai seorang paus yang berasal dari wilayah Kekaisaran Bizantium, Zakharias berusaha menjalin hubungan baik dengan Konstantinopel. Namun, ia juga menyadari bahwa pengaruh kekaisaran di Italia semakin lemah, sehingga ia lebih fokus membangun hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Barat.
Hubungan dengan Raja-raja Franka
[sunting | sunting sumber]Salah satu tindakan terpenting dalam kepausannya adalah menjalin hubungan erat dengan orang-orang Franka. Zakharias dikenal karena perannya dalam mendukung Pippin yang Pendek, yang pada masa itu adalah Mayor Domus atau penguasa de facto Kerajaan Franka. Ketika Pippin meminta nasihat Zakharias mengenai legitimasi seorang raja yang tidak memiliki kekuasaan nyata, Zakharias memberikan jawaban yang mendukung pengalihan kekuasaan kepada Pippin, yang kemudian dimahkotai sebagai Raja Franka. Tindakan ini memperkuat hubungan antara Takhta Suci dan Kerajaan Franka, yang akan berkembang menjadi aliansi penting pada masa Charlemagne.
Perdamaian dengan Lombard
[sunting | sunting sumber]Di tengah ancaman dari Kerajaan Lombard di Italia, Zakharias memainkan peran penting dalam melindungi wilayah Gereja. Melalui diplomasi yang bijaksana, ia berhasil menghentikan serangan Raja Liutprand terhadap wilayah-wilayah di sekitar Roma. Zakharias bertemu langsung dengan Liutprand dan meyakinkannya untuk mengembalikan beberapa wilayah yang telah direbut dari Gereja. Upaya ini tidak hanya melindungi wilayah Gereja tetapi juga memperkuat posisi paus sebagai pemimpin yang dihormati di Italia.
Reformasi Gereja dan Liturgi
[sunting | sunting sumber]Sebagai seorang teolog yang berdedikasi, Zakharias memperhatikan perkembangan liturgi dan disiplin Gereja. Ia mendorong para imam dan uskup untuk menjalankan tugas mereka dengan setia dan menindak tegas penyimpangan dalam kehidupan gerejani. Ia juga menerjemahkan beberapa dokumen gereja dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin, sehingga lebih mudah diakses oleh umat Kristen di Barat.
Wafat dan Warisan
[sunting | sunting sumber]Paus Zakharias wafat pada tanggal 22 Maret 752, setelah memimpin Gereja selama lebih dari satu dekade. Ia dimakamkan di Basilika Santo Petrus, dan penggantinya adalah Paus Stefanus II.
Kepemimpinannya yang bijaksana dan diplomasi yang damai meninggalkan warisan yang mendalam bagi Gereja Katolik Roma. Ia dikenang sebagai seorang paus yang memperkuat hubungan antara Gereja dan kerajaan-kerajaan Kristen di Eropa, serta sebagai seorang pembangun perdamaian yang saleh dan rendah hati.
Didahului oleh: Gregorius III |
Paus 741 – 752 |
Diteruskan oleh: Stefanus II |
Referensi
[sunting | sunting sumber]Meskipun Paus Zakharias tidak disebutkan dalam Alkitab, namanya mengingatkan kita pada nabi Zakharia, seorang tokoh Perjanjian Lama yang juga dikenal karena pesan-pesan nubuatnya tentang pengharapan dan pembaruan. Nama Zakharias berarti "Tuhan telah mengingat," yang mencerminkan semangat pengabdiannya dalam melayani Tuhan dan umat-Nya.
- Cormenin, Louis-Marie de Lahaye vicomte de (1851). A Complete History of the Popes of Rome, from Saint Peter, the First Bishop, to Pius the Ninth, the Present Pope. J. & J. L. Gihon. p. 185. ...the priest Zachary, a Greek by descent, who was ordained sovereign pontiff on the 28th of November, 741.
- Miranda, Salvador. "The Cardinals of the Holy Roman Church". Retrieved 9 July 2015.
- Kirsch, Johann Peter (1912). "Pope St. Zachary" . In Herbermann, Charles (ed.). Catholic Encyclopedia. Vol. 15. New York: Robert Appleton Company.
- Butler, Alban (1866). "Zachary, Pope and Confessor". The Lives of the Fathers, Martyrs, and Other Principal Saints. Vol. III. Dublin: James Duffy.
- Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Zacharias, St" . Encyclopædia Britannica. Vol. 20 (11th ed.). Cambridge University Press. p. 950.